Impregnation of Donor

🌱 ( 17 ) 💦

•
•
•

" The Truth "

.
.
.
.
.

💦 • 🌱 • 💦

5 Hari Setelah Melahirkan

Kamar Inap VIP Hortensia.
Pasien: Haruno Sakura

Sakura tengah menyesap teh hangat yang dihidangkan oleh perawat rumah sakit. Manik Emerald nya melirik sarapan pagi yang sudah menjadi hal biasa baginya.

"Kami akan membersihkan perban operasi anda pada jam biasanya, Haruno-san" ucap perawat dengan sopan.

Sakura mengangguk pelan. "baik" jawabnya.

Sakura menikmati sarapan paginya dengan tenang. Ia melirik semua buket bunga yang masih rutin diantarkan ke kamar inapnya.

"Padahal sudah 5 Hari melahirkan... Kenapa buket bunga ini masih saja dikirim ya?" batin Sakura bertanya-tanya.

Untungnya Buket bunga tidak sebanyak sebelumnya. Ia sempat bertanya pada perawat dan pengantar bunga.

"Kami hanya menjalankan tugas kami" kata kang antar bunga.

Tapi berkat, Bunga-bunga indah tersebut Sakura merasa tidak sendirian lagi. Selama berhari-hari di rumah sakit, cukup hanya memandangi bunga itu. Rasa kesepiannya memudar perlahan.

Pagi ini, ia masih seorang diri. Kedua orangtuanya belum datang.

Selama 5 Hari, terhitung sudah 5 kali Sakura mengunjungi NICU atau ruang bayi. Karena ketiga bayi kecilnya masih dalam perawatan, mereka belum bisa dipindahkan kemari.

Sakura harus menunggu hingga Bayi Triplet selesai dalam perawatan mereka agar ia bisa melihat mereka hingga sepuasnya.

"Aku ingin melihat mereka lagi" ujarnya pelan sembari membayangkan ketiga bayi kecilnya.

•
•
•
•
•

💦 • 🌱 • 💦

Uchiha Hospital & Care

Mikoto Uchiha.

Selama 5 Hari lalu, ia tidak sempat kembali ke rumah Sakit karena harus mengurus kedatangan adik iparnya, Uchiha Obito dan istrinya.

Kedua Orangtua Kazui juga telah tiba di jepang setelah mengetahui putra semata wayang mereka kembali ke jepang tanpa memberitahu mereka.

Sesampainya di kediaman Uchiha, Obito dan Rin langsung mengomeli dan memarahi putra mereka.

"Kenapa kamu ke jepang diam-diam!" marah Obito mengomeli Kazui yang menunduk.

Kazui hanya bisa bersembunyi di balik kaki Mikoto. Kazui diomeli tanpa habis oleh keduanya.

Anak kecil bersurai kelam itupun hanya bisa memeluk kaki Mikoto dengan ketakutan. Saat itu, mikoto hanya bisa menenangkan anak itu dengan mengusap surai gelapnya.