Bab 9 - Teman Baru

3 1 0
                                    

"Yah aku pamit mau berangkat dulu, ibu mana? "

"ibu lagi keluar tadi beli barang di supermarket."

"oh ya udah Anya pamit ya yah. "

"iya hati-hati nak. "

"oke yah."

akhirnya impian ku selama ini walaupun sweet seventeen ku tanpa di rayakan tak masalah, yg penting sekarang aku bisa sekolah naik mobil sendiri.

Good morning everyone

oke pelan-pelan masuk gerbang sekolah, parkir di sini deh soalnya di sana udah penuh jadi panas dikit gapapa lagi.

"Anya lo mau ga nanti pulang sekolah kita nonton yuk, gue dah lama banget ga nonton nih."

"boleh."

"Tapi gue harus pulang dulu karna tadi gue di anterin jadi mau ambil motor dulu di rumah."

"gausah vi, gue bawa mobil. "

"oh, apa loh bawa mobil keren banget."

"vi, ngomong nya jangan keceng-kenceng malu aku, bukannya itu hal yg wajar."

"upss, sorry mungkin di kalangan orang crazy rich tapi ga bisa bagi orang seperti gue."
kata viola sambil mengacungkan 2 jari jempol tangan nya

"terserah lu vi."

waktu pulang sekolah

"ayo nya cepet nanti ke buru ke malem an kita pulangnya."

"iya sabar dong, mau pakai cardigan dulu."

"mobil nya yg mana nya"

"yg item itu. "

"wih keren banget mobil civic pasti mahal."

"udah yu masuk vi"

sesampainya di bioskop kami menonton film dan setelahnya kami pergi berbelanja membeli sedikit skincare di sana, tapi dari belakang orang itu seperti baskara coba aku melihat lebih dekat, ouh ternyata bukan kenapa pikiran ku terus memikirkan dia, aku lelah pokoknya dia harus hilang.

"Anya lo kemana sih, gue cari in dari tadi, yuk kita pulang udah hampir jam 7 ini. "

"oke."

diperjalanan pulang menuju rumah viola.

"Anya gue seneng banget bisa nonton sama temen dari dulu kalau mau pergi gue selalu sama keluarga ga pernah berdua sama temen. Thanks ya nya. "

"iya sama-sama, oh ya vi gue mau tanya dikit nih."

"Apa? "

"kalau semisal nih lo suka sama seseorang terus dia tuh ga suka bali sama lo, dia juga pernah nyakitin lo ga secara langsung, dan lo mencoba melupakan tapi dia tapi ga bisa. "

"Anya ini ibaratkan orang ODGJ aja bisa ngertiin nya, semuanya mungkin butuh waktu karna ga ada yg instan di dunia ini kecuali mie, menurut gue sih lo butuh orang baru. "

"orang baru?"

"iya orang baru bisa ngebantu lo buat mempercepat lo buat ngelupain dia, terus lo bisa ningalin dia kalau lo udah lupa sama seseorang yg susah lo lupain dari pikirin, hati, dan jiwa lo nya. "

"tapi itu terlalu jahat, gue ga mau ngelibatin orang lain dalam luka gue."

"dia cuma bantu nyembuhin luka lo nya, dan lo ga jahat mungkin dia juga bakal pergi ketika luka lo udah sembuh. "

bilang sama viola bukannya tambah ringan malah makin mendalam, nyesel gue.

"nya udah sampai tuh rumah gue makasih ya, kapan-kapan mampir ke sini. Byee nya, muach. "
sambil melambaikan tangan viola masuk ke rumah.

setelah 30 menit perjalanan akhir sampai di rumah.

"Anya, kamu baru pulang habis kemana aja nak? "

"tadi habis nonton ke bioskop pah, sama viola."

"ouh, besok kamu bisa liburkan, kamu bisa dateng ga ke acara peresmian toko roti dan catering ibu mu besok."

"sebenernya Anya mau yah, tapi Anya besok harus bimbel dan memperbaiki nilai rapot Anya dari kelas 10 semester 1 dan Anya juga harus belajar buat Olimpiade Biologi."

"ya sudah kamu belajar tapi jangan terlalu dipaksakan ya secukupnya saja, karena sesuatu yg berlebihan tidak baik, Anya anak ayah pasti bisa. Semangat nak."

"Makasih yah, Anya mau tidur dulu, good nigh yah. "

"good night, nak"

sebernya muak juga tiap hari belajar terus ngejar nilai tapi demi masa depan ku yg cerah dan  keinginan ku menjadi dokter jadi harus kerja keras, fighting Anya, yeah.

Ini baru permulaan petualangan Anya meraih dreams nya, fighting Anya. Gimana ya selanjutnya petualangan apa lagi yg akan Anya hadapi. Stay tuned ya guys and thank you telah setia membaca cerita ini😻😙💘

He or HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang