Bab 19 - See You

0 0 0
                                    

"Anya, sebelum kita ke bioskop aku mau ambil dulu barang di rumah."

"iya"

sesampainya di rumah Layang

"loh yang kok kamu pulang, katanya mau nonton sama pacar mu"

"iya ma ini Layang mau balik in tas sama mau ambil sandal"

"permisi tante"

"ini pacar kamu yang"

"iya mah, namanya Anya"

"MasyaAllah cantiknya, bentar tante kya kenal kamu deh, iya kamu anaknya pak remon ya?"

"iya tante, maaf tante kok bisa kenal bisa kenal ayah saya"

"jelas kenal dong, ayah kamu itu pelanggan setia batik tante, tolong sampai in salam buat dia ya"

"mah, Layang berangkat dulu ya, dah mah."

"jangan terlalu malam"

"pamit dulu ya tante"

"iya hati-hati sayang."

Saat sepanjang jalan kami hanya terdiam dan tidak berkata apapun sampai di bioskop.

"ay, adanya film romance sama horor pilih yg mana?"

"ya romance lah, aku benci horor"

"oke, aku pesen dulu tiket nya terus kamu minum apa?"

"milk stroberi"

"oke"

Hadeh ini yg ga gue suka ngedate di bioskop, nunggu nya lama bener dah, terus Layang mana lagi kok lama bener.

"nih pegang minumnya, biar aku yg bawa popcorn nya"

"oke"

Kami pun masuk ke dalam dari awal sampai pertengahan filmnya masih aman, tiba-tiba.

"tutup mata kamu ay, ini kamu belum cukup umur untuk adegan yg ini"

"kamu gimana sih pilih film nya, masa ada adegan 18+ nya, kamu jangan lihat ini hanya cowok yg lihat untuk pembekalan. Oke sekarang boleh buka mata."

"dasar mesum"

"mau minum ga"

"ga mau yg di cup, mau yg di bawa kamu"

"ih kamu mesum banget deh"

"bercanda, jangan marah dong"

Dasar bocah gila, kenapa tingkat ke mesumnya meningkatkan setelah melihat film ini, gue ga akan ngajak dia nonton lagi.
Setelah selesai Layang mengantarkan ku sampai ke rumah dan ya segitu aja jalan bareng pacar.

keesokan harinya

"Anya, ayah dapet info kalau kamu mau nerusin kuliah kamu ke Perguruan Tinggi Negeri kamu harus pindah sekolah keluar kota."

"Hah apa yah, keluar kota? terus nanti Anya tinggal sama siapa"

"nanti ayah beli in kamu apartemen supaya kamu bisa sekolah dan kuliah dengan nyaman."

"besok ayah urus surat-sutat perpindahan kamu, semakin cepat semakin baik."

What gue mau pindah sekolah, padahal kurang 1 tahun lagi kan lulus, mana gue lagi ngerasain masa pacaran lagi, hal apa lagi yg akan gue hadep i.

"Anya gue perlu bicara"

Tiba-tiba Layang memeluk ku dengan erat dan berkata.

"maaf nya, mungkin hari ini terakhir kita ketemu dan maaf aku ga bisa nemenin kamu sampai luka mu sembuh, maaf."

"kenapa kamu bilang begitu?"

"papah nyuruh aku home schooling supaya aku fokus ke usaha keluarga karena aku satu-satu nya pewaris tahta."

"Hah, btw thank's udah ngajarin gue banyak hal and good luck, gue juga besok udah mulai pindah keluar kota buat kuliah."

"don't forget me, kita pasti akan ketemu lagi, makasih nya ketemu kamu adalah hal terindah yg pernah aku temui meski kita harus usai di sini, good luck."

  Aku tak sempat membendung air mata ku yg mengalir deras membasahi pipi ku, tak ku sangka semuanya usai secepat ini.

Jujur aku masih ingin bersama mu lebih lama, pikiran ku kacau semua hal yg tak terduga terjadi bersama an.

"udah anak kecil ga boleh nangis terlalu lama karena ga baik di masa pertumbuhan."

"Layang see you, aku mau pulang dulu ke rumah packing barang."

"hati-hati, maaf aku ga bisa nganter kamu besok ke bandara karena kakak ku juga pulang jadi aku harus ngurusin kerjaan."

Sejujurnya gue ga mau semua ini terjadi nya, gue cuma bisa pura-pura ku kuat padahal rapuh.

  Dan maaf juga dari ku yg belum sempat menjadi penawar luka mu bahkan aku semakin membuat mu terluka, maaf Anya, aku berjanji kita kan bertemu di waktu yg tepat suatu saat nanti dan aku berjanji akan membuat mu bahagia sepanjang umur.

"gapapa, jaga kesehatan mu Layang, see you."

sungguh part yg menyedihkan tapi ingat ini bukan akhir dari cerita ini, jangan lupakan bintang nya, stay tuned guys 😭☺😍😻💘

He or HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang