Bab 2 - Over

7 1 0
                                    

Eh.. eh.. guys omaga
gue senengnya banget hari ini karena apa, karena gue semalem chatingan sama kakel yang gue crush in itu sumpah demi apa typing nya dia lucu banget, apalagi kalau jadi pacarnya mungkin tiap hari di pap muka nya dengan penuh ke ganteng nya, awwww bisa gila gue.

"Sadar, nya dia ngeladenin chat lu karena dia masih OSIS ga boleh sombong, dia ngebales dengan rasa terpaksa lu nya menyimpulkan dengan khayalan lu yang ga pernah bener. Anya.. Anya... gk heran lagi gue sama lu" desy menghela nafas dengan penuh rasa sabar.

" Apaan sih lu des, sotoy aja ini itu namanya positif thinking supaya vibe/aura kita itu positif dan semua orang tertarik dengan kita. "

"sotoy noh di kantin sok-sok an positif thinking tiap hari lu ngeluh terus bro, kalau soal aura mah lo negatif banget makanya sampe sekarang jomblo, yhahaha."

"Bilang aja lu iri ya kan des, secara dong lu kan abis putus sama vano, jealous ya mba, uww kacian"

Karin mengajak Anya sepulang ke bioskop terus lanjut ke cafe tapi Anya  menolak karena ia tau kondisi ekonomi keluarganya sedang terpuruk, ia pun tak tahu kapan ekonomi keluarganya bisa membaik

"Ayo dong nya, sekali-kali kita jalan habis pulang sekolah. "

"Maaf rin, ibu bilang tadi suruh pulang cepat soalnya bantuin beres-beres rumah. "

"Oh yaudah nya, byee. "

sepulang sekolah Anya langsung ganti baju.

"krek...... " suara lemari kuno buluk dari kayu jati yang berlapis kertas.

" Bajunya udah pada sobek-sobek selain ga ada uang tapi juga gue ga punya outfit, boro-boro punya outfit baju rumah aja 3 pasang doang. "

" Hah, kok kabel charger laptop rusak. "
"Vera, tadi kamu bersihin lemari lo liat ga ada kabel charger laptop pasti lo langsung tutup doang kan ga di masukkin dulu kabelnya, ini jadinya kabel nya rusak dan harganya ga murah lo ngerti ga sih. "

"gue ga sengaja. "

"Kalau bersih-bersih itu liat dong, bilang "ga sengaja" itu gampang. "

Anya dan Vera terus beradu mulut sampai akhirnya mereka berdua saling pukul-pukulan. Dan Ibu pun pulang.

"Ver, kenapa kamu nangis. "

"Tadi di pukul Anya. "

"Anya kamu ini gimana sih, adeknya beresin rumah malah di musuhin kamu itu udah ga bisa bantu terus aja nyusahin. "

"Tapi kan Vera ngerusakin kabel nya punya kak Aren, nanti pasti Anya yang di marahi, makanya beresin sesuatu pakek mata. "

" Kamu itu di bilangin banyak omong. "

"plak... " pipi Anya di tampar begitu keras, Anya berjalan pergi ke kamar mandi sambil berkata.

"Ibu terus belain Vera, ga pernah belain Anya, terus aja ngebelain anak kurang ajar itu. "

" Bruk., bruk.... plakkk" Anya di pukul ibunya menggunakan sapu dan sandal.

"Kamu itu cuma bisa nyusahin, lihat badan kamu kaya ibu-ibu, rambut gembel, cantik aja engga. pergi aja dari rumah udah muak liat muka kamu, cuman bisa malu-malu in doang, kamu itu banyak cacatnya. "

Ibu terus memaki-maki Anya karena kesal

" Brakkkk.... "

"Anya pergi ke kamar dan mengunci pintu nya "

Rasa sakit ini belum seberapa dibanding kata-kata yang keluar dari mulut ibu.

Gimana ya rasa yang selanjutnya yang dialami Anya, jangan lupa kasih vote dan Satu kata dari kalian thank you all, stay tuned ya guys!!☺🤩

He or HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang