Di kamar yang sunyi, Katia meringkuk sendirian di atas kasur.
Hari hampir pagi, namun matanya belum ingin terpejam sama sekali.
Seusai pertemuannya dengan Azora, Katia semakin kalut dengan pemikirannya.
Belum lagi ia membaca semua pemberitaan mengenai Lolita dan Gabriel di sosial media, juga di siaran televisi.
Rasanya khawatir. Katia yakin, pasti Lolita meminta cerai pada Gabriel karena dirinya.
Tapi, apa yang di ceritakan oleh Azora juga mengejutkan Katia. Apalagi mengenai kejadian malam itu, di mana mereka melakukan hubungan seksual bersama-sama.
Katia tidak menyangka, jika wanita sempurna seperti Lolita, ternyata punya kekurangan juga.
Meringis, Katia kembali terbayang-bayang adegan mereka bertiga.
Memang menggairahkan, namun rasanya sangat ... menjijikan. Apalagi saat mengingat bagaimana Lolita menjilat area sensitifnya ....
"Akh!" teriak Katia frustasi.
Ia duduk melihat jam di dinding. Ternyata sudah jam empat subuh.
Berpikir apa yang harus ia lakukan, Katia memilih untuk keluar dari apartemen dan jalan-jalan di taman.
Mungkin, dengan ia mengeluarkan keringat, tubuhnya akan lelah dan segera tidur.
Menggunakan balutan dress selutut berwarna putih, Katia juga mengambil sebuah cardigan lengan panjang berwarna cream, untuk membungkus punggungnya yang terpampang polos.
Keluar dari unitnya, udara segar menyeruak. Sepertinya pilihan Katia untuk berjalan santai sangat tepat.
Katia turun sendirian ke taman, melihat sunyinya tempat luas tersebut.
Hanya ada beberapa anggota penjaga, serta petugas kebersihan yang sudah mulai bekerja.
"Kenapa aku rindu sekali pada Tuan?"
Katia sungguh ingin melihat wajah Gabriel, dan memeluk tubuh suaminya. Ingin juga ia hirup aroma tubuh khas pria itu yang begitu maskulin.
"Andai, Tuan mau bercerai dengan dia. Apa mungkin kehidupanku bisa lebih bahagia, karena menjadi satu-satunya istri?"
Katia berbicara sendiri seraya berjalan.
Membayangkan jika ia dan Gabriel saling mencintai, membuatnya berangan-angan jauh.
Padahal, sudah terlihat jika pria itu begitu mencintai Lolita.
Bahkan ketika Gabriel tau jika Lolita memiliki kelainan sekalipun, pria itu tetap kekeh, ingin mempertahankan wanitanya.
Meringis, Katia terlalu berekspetasi tinggi. Ia harus menyudahi bayangannya.
Di pertengahan taman, Katia melihat sosok pria yang lari ke arahnya.
Pria itu tidak menggunakan pakaian atasan, melainkan hanya sebuah celana joger panjang dan sepatu.
Semakin dekat, Katia mulai mengenal siapa pria itu.
"Hai," sapa Kamal yang berhenti di depan Katia.
Mereka sama-sama berhenti dan bertatapan. Katia meneguk ludah melihat kondisi Kamal saat ini.
Pria itu sedikit ngos-ngosan, bersama keringat yang bercucuran dari kepala. Bagian tubuh polosnya mengkilat seksi karena keringat.
Ternyata, Kamal juga mempunyai tubuh yang gagah seperti Gabriel. Katia bisa melihat otot perut dan dada bidang tetangganya itu dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI SIMPANAN TUAN GABRIEL
Romance🔞Cerita pendek mengandung banyak adegan dewasa‼️ (SEDANG TAHAP REVISI‼️) *** Gabriel yang ingin memiliki seorang anak, namun tidak bisa terealisasikan. Ia memiliki istri yang berprofesi sebagai model, dan karna pekerjaannya itu, sang istri tidak ma...