Katia berjalan ke arah pintu unit tetangganya.
Ia menekan tombol bel, serta mengetuk pintu.
Berharap mendapat respon, Katia beberapa kali mengulang kegiatan tersebut.
"Huft ... sepertinya dia ngga ada di dalem."
Katia mendengus pasrah, dan kembali melangkah ke arah unitnya sendiri.
Terhitung sudah tiga hari, ia tidak bertemu dengan Kamal.
Setelah hari ia makan di rumah pria itu, kemudian tertidur, Kamal tidak menemuinya.
Katia kira, pria itu sibuk akan pekerjaannya.
Semakin kesepian, Katia tidak ada penyemangat lagi.
"Apa aku pulang ke tempat ibu aja, ya?" ujar Katia berpikir untuk pulang kampung terlebih dahulu.
Sudah lama ia tidak bertemu sang ibu. Mungkin dengan di sana, ia bisa sedikit tenang dan memiliki teman bercerita.
"Iya, deh. Aku persiapan dulu buat ke sana."
Akhirnya Katia memutuskan untuk pergi ke tempat ibunya.
***
"Maaf ya, Sayang. Mama ngga bisa nganter kamu."
"Iya, gapapa Ma. Katia udah pesen taksi, kok."
Katia melapor pada ibu mertuanya jika hendak pulang ke rumah sang ibu.
Dan bersyukurnya, Azora mengizinkan niat Katia untuk pulang. Karena semenjak menikah, Katia belum bertemu lagi dengan ibu kandungnya.
Berbincang sedikit, akhirnya panggilan berakhir. Katia segera keluar dari apartemen membawa sebuah tas berukuran sedang, berisi pakaian dan kebutuhan lainnya.
Hendak membuka pintu, bel pun berbunyi.
Katia sedikit terekjut. Kan tetapi ia reflek langsung membuka pintu begitu saja.
Dan ternyata, ia kembali terkejut melihat siapa yang datang.
"Tuan?"
Gabriel berdiri, bersama raut wajah yang begitu kacau. Baru kali ini Katia melihat penampilan pria dewasa itu berantakan seperti ini.
Kemeja yang tidak terkancing tiga, rambut yang berantakan, serta mata yang terlihat sayu, seakan tidak tidur berhari-hari.
Tidak mengatakan apapun, Gabriel menyelonong masuk menabrak Katia.
Bingung harua melakukan apa, akhirnya Katia ikut masuk ke dalam membuntuti sang suami.
Ada perasaan lega dan senang melihat suaminya datang. Namun ia mengingat permasalahan yang tengah di alami Gabriel, pasti itu yang membuat pria itu seperti ini.
"Tuan," panggil Katia lirih.
Pria berbadan tegap itu membalik badan menatapnya. Dengan pandangan hampa, Gabriel seakan ingin mengatakan sesuatu.
"Apa Tuan baik-baik saja?" tanya Katia lagi.
Pria berstatus suaminya itu menarik nafas panjang. Barulah Gabriel membuka mulutnya.
"Ada yang ingin saya bicarakan."
Katia mengangguk. "Katakan saja, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI SIMPANAN TUAN GABRIEL
Romansa🔞Cerita pendek mengandung banyak adegan dewasa‼️ (SEDANG TAHAP REVISI‼️) *** Gabriel yang ingin memiliki seorang anak, namun tidak bisa terealisasikan. Ia memiliki istri yang berprofesi sebagai model, dan karna pekerjaannya itu, sang istri tidak ma...