ISTG | 17.

18.7K 438 42
                                    

"Lolita!"

Gabriel mengejar langkah istrinya yang sudah menghindar ketika melihatnya.

"Sayang, tunggu!"

Lolita bergegas ke arah mobil, berharap langkahnya bisa lebih cepat dari Gabriel.

"Hei." Gabriel berhasil menangkap pergelangan tangan Lolita.

"Lepas, Gab!" Berusaha melepaskan tangannya, tapi Gabriel tidak akan menyetujui dengan gampang.

"Ayo pulang," ajak Gabriel dengan intonasi bicara yang sangat lembut.

Lolita menggeleng.

"Aku sudah tinggalin dia. Bahkan aku usir dia," ucap Gabriel.

"Dia siapa?!" Tanya Lolita menelisik tajam. "Katia?"

Gabriel mengangguk antusias. "Iya, aku sudah usir dia, Sayang. Ayo ... kita pulang. Aku janji bakal perbaiki semua ini."

Menepis tangan Gabriel dengan kasar, Lolita menatap nyalang merasa kecewa.
"Gila ya, kamu!"

Gabriel hanya mendengus pasrah.

"Bisa-bisanya kamu usir dia, dalam keaadan hamil?! Di mana otak, kamu!"

"Supaya kita balik lagi, aku mau kamu, Sayang."

"Gabriel!" bentak Lolita.

"Udah, ayo kita pulang-"

"Kamu ngerti ngga, sih!" Lolita tidak memperdulikan lagi jika ada orang sekitar gedung tempatnya foto shoot melihat dirinya sedang cekcok bersama sang suami.

"Kita ngga bisa lagi, Gab."

"Kenapa? Kamu yang aneh, kita sama-sama cinta. Ayo pulang, Sayang."

"Aku ngga ada perasaan apapun sama kamu."

Gabriel terdiam.

"Percuma mau di paksain. Aku wanita yang menyimpang, Gab. Sejak awal, aku nikah sama kamu buat nutupin ini semua. Aku cuma cinta sama Siska, dia yang bisa ngasih kenyamanan itu."

Lagi-lagi, Gabriel di tampar oleh keadaan bersaing dengan sosok perempuan.

"Memang, awalnya aku cemburu mergokin kamu di villa waktu itu. Tapi aku cuma sekedar takut kamu nemu wanita yang asal-asalan, ga baik untuk kamu.

"Nyatanya, itu pilihan mama kamu sendiri. Aku yakin, Katia wanita yang terbaik untuk kamu. Aku rela lepasin kamu, karena Katia bisa di percaya Gab ... dia wanita baik."

Gabriel dengan kepala batu, tetap menggeleng. "Aku mohon, Lita. Ayo pulang ...."

"Harusnya kamu ngga ngusir, Katia. Kamu harus cari dia, bawa dia pulang."

"Lolita ... plis, jangan bawa dia lagi ke dalam hubungan kita."

"Gab, paham ngga sih! Aku minta tolong, selesain masalah kita secara benar. Kalopun kita sama-sama lagi, rasanya udah beda .... Aku mohon, mengerti, Gab!"

Pancaran tatapan Lolita seakan sudah begitu pasrah, ia sungguh tidak mau dan tidak akan bisa kembali bersama Gabriel.

"Sekarang kamu pergi, cari Katia. Jangan sampe kamu nyesel, di tinggal dua wanita sekaligus."

Lolita berlalu meninggalkan Gabriel.

"Sayang," panggil Gabriel tetap kekeh mengejar Lolita yang hendak masuk ke mobil.

Ketika Lolita membuka pintu untuk masuk, Gabriel melihat Siska sudah ada di dalam di kursi kemudi.

Wanita itu menatapnya dengan datar tanpa ekspresi.

ISTRI SIMPANAN TUAN GABRIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang