00 ; 𝘱𝘳𝘰𝘭𝘰𝘨𝘶𝘦

26K 336 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Mas? Pacarnya hamil?" tanya seorang petugas kebersihan klinik yang hendak buang sampah di dekat area parkir belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Mas? Pacarnya hamil?" tanya seorang petugas kebersihan klinik yang hendak buang sampah di dekat area parkir belakang.

"Sembarangan," cibir Jayerssa tak terima. Cowok pemilik mata elang itu hanya melirik tajam ke petugas kebersihan sekilas sebelum kembali fokus menatap gadis di depannya.

Mendadak berbagai kemungkinan dan pikiran liar memenuhi otak Jayerssa. "Sa? Gak, kan? Lo gak positif hamil, kan? Ya kali lo hamil."

Tak menggubris pertanyaan Jayerssa, Isana masih berjongkok seraya menangis sedu. Tangisnya amat menyesakkan sampai yang dengar turut merasa pilu. Jayerssa tak enak jadi perhatian banyak orang di sana. Apalagi keduanya masih memakai seragam SMA.

"SA! Ngomong, dong! Dokter bilang apa tadi?" Kali ini Jayerssa ikut berjongkok ingin melihat kondisi wajah Isana.

Lantas Jayerssa memelankan suaranya. "Tapi bukan anak gue, kan? Jangan bilang kemarin ada anak Rolasan lain yang sempet make lo. Siapa, Sa? Laskar? Raga?" tanya Jayerssa memastikan.

"Mas?" Suara petugas kebersihan tadi menginterupsi lagi.

Jayerssa geram hendak memarahi pria paruh baya sok akrab itu. Namun secarik kartu nama tersodor di depan wajahnya, buat Jayerssa mengurungkan niat.

"Siapa tahu butuh," imbuh orang itu berbisik seraya tersenyum simpul.

Entah kenapa tangan Jayerssa tergerak menerima uluran kartu nama itu.

Tertulis...

KLINIK AB*RSI
Yulia Mawardi
0823-28xx-xxxx
Jl. Ampera No. 17, Surabaya.

"Isana? Lo mau dateng ke sini?" tawar Jayerssa hati-hati sambil memperlihatkan kartu nama itu.

Perlahan, Isana beranikan diri menunjukan wajah. Netra sembabnya sontak membola setelah membaca kartu nama yang disodorkan Jayerssa.〚 to be continued 〛










◇ 𝗠𝗔𝗜𝗡 𝗖𝗔𝗦𝗧 ◇

𝗜𝘀𝗮𝗻𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗿𝘂𝗯𝘆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗜𝘀𝗮𝗻𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗿𝘂𝗯𝘆

𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘸𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘪𝘳𝘶 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘬𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶. 𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘭𝘢𝘩, 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬 𝘩𝘪𝘵𝘢𝘮 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘣𝘶-𝘢𝘣𝘶.

𝗝𝗮 𝗬𝗲𝗿𝘀𝘀𝗮 𝗔𝘁𝗿𝗮𝘀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗝𝗮 𝗬𝗲𝗿𝘀𝘀𝗮 𝗔𝘁𝗿𝗮𝘀

𝘈𝘸𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘦𝘱 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯. 𝘙𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘰𝘴𝘢𝘯. 𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯? 𝘕𝘢𝘩, 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘰𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯. 𝘚𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯. 𝘎𝘶𝘦 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘰𝘴𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘦𝘤𝘢𝘯𝘥𝘶𝘢𝘯. 𝘒𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘩, 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯. 𝘚𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯.

𝗥𝗼𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗥𝗼𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻

𝘈𝘴𝘢𝘭 𝘭𝘰 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘙𝘰𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘰𝘭𝘪𝘥. 𝘚𝘢𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢. 𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘭𝘰 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘑𝘢𝘺, 𝘭𝘰 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢.

cr. pinterest

 pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
l u s t j ä g e rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang