20 ; 𝘩𝘦 𝘵𝘰𝘰𝘬 𝘤𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘧 𝘮𝘦

4.5K 212 47
                                    

last chapter kemarin, kalian keren votenya ngegas. aku jadi ngerasa beneran banyak real human yang nyimak book ini. bukan sekedar scroll nyari 18+nya aja. thx.

🔓unlocked next chapter🔓
w/ 111 votes & 20 comments

🔓unlocked next chapter🔓w/ 111 votes & 20 comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayerssa menghela napasnya berat sebelum membalas. "Kenapa ucapan lo gak ada yang meleset satu pun? Kayaknya lo paham banget diri gue lebih dari pemahaman gue sendiri."

Jayerssa menoleh ke arah Isana yang ternyata juga menatapnya.

"Gue boleh nanya sesuatu nggak, Sa?" Jayerssa menjeda ucapannya seraya menatap intens mata berair Isana. Jarak wajah keduanya cukup dekat hingga masing-masing dapat melihat pantulan wajah mereka sendiri di mata lawan bicara.

"Menurut lo, apa mungkin gue suka sama lo?" tanya Jayerssa.

Mendengar itu, reflek Isana memutus pandangannya lebih dulu. Kepalanya menunduk, pikirannya sibuk mencari jawaban pertanyaan itu.

Jayerssa tergerak menyentuh dagu Isana agar menatapnya lagi. Tak bersuara, Jayerssa layangkan ekspresi meminta pendapat jujur Isana.

"Kenapa tanya gue?" balas Isana akhirnya.

Jayerssa tersenyum simpul. "Mungkin lo lebih peka daripada gue sendiri." Tangan Jayerssa berpindah hendak mengusap bibir Isana.

"Gue nggak tahu." Isana menghindar, kembali duduk menatap lurus ke depan.

"Waktu dulu lo pernah suka sama gue, apa yang lo rasain tiap ketemu gue?"

"Gue lupa," jawab Isana dingin.

"Apa lo mendadak seneng pas lihat gue dari jauh?"

Terlintas di ingatan Isana. Dulu, saat pertama kali merasakan cinta tumbuh di hatinya. Melihat Jayerssa berjalan dari kejauhan saja sudah membuatnya berbunga-bunga.

Tak dijawab, Jayerssa kembali melayangkan tanya. "Apa lo berdebar tiap deket sama gue?"

Isana ingat lagi beberapa kenangan saat dulu dia berkesempatan dekat dengan Jayerssa. Sesederhana berbaris depan belakang dengan Jayerssa saat upacara sudah membuat Isana berdebar tiada henti.

"Apa lo gak bosen lihat wajah gue?"

Kembali Isana menggali memori lamanya. Dulu dia berani mencuri jepretan foto Jayerssa diam-diam. Kemudian memostingnya di akun twitter pribadinya, beserta kata-kata manis penuh pujian bak seorang fans ke idolanya.

"Apa lo ada keinginan untuk terus deket sama gue?" Pertanyaan terakhir Jayerssa.

Menyimak pertanyaan itu, Isana sungguh menyayangkan mengapa kisahnya dengan Jayerssa dimulai dengan cara tidak menyenangkan. Andai hubungan mereka berawal dari sebuah perkenalan yang manis, mungkin sekarang keinginan untuk dekat dengan Jayerssa akan terus bertahan. Sayangnya, rasa itu hilang tergantikan dengan sebuah kekecewaan.

l u s t j ä g e rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang