31 ; 𝘴𝘩𝘦 𝘢𝘮𝘢𝘻𝘦𝘥 𝘮𝘦

984 97 4
                                    

"Sayang," panggil Jayerssa samar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang," panggil Jayerssa samar. Tangannya merambat mengelus selangkangan Isana. Dari balik celana dalam, dia mengusap-usap belahan intim sang pacar.

"Euhg. Mauu," balas Isana terus terang.

Bahasa kasih yang sudah sama-sama paham, Jayerssa bergegas melanjutkan.

Dengan satu tarikan ia berhasil menanggalkan celana dalam Isana. Kemudian membuka lebar-lebar liang surga itu sebelum wajahnya tenggelam di sana.

"Aaauh." Tubuh Isana tersentak tatkala Jayerssa menjilat kemaluannya. Punggungnya sampai melenting ke belakang menahan sensasi nikmatnya. Satu tangan gadis itu meremas kuat rambut lebat Jayerssa yang mulai panjang hingga menutupi telinga.

Slurp!

"Erssaaa, egh!" Deruan kecipak erotis itu bukti liangnya sudah basah sejak tadi. Menimbulkan kobaran nafsu yang makin membumbung tinggi.

CKLEK!

Sepasang kepala yang sedang melumpur dalam dosa itu kompak menoleh saat mendengar pintu gudang mendadak dibuka kasar. Ruang yang semula gelap berubah terang tersorot cahaya dari luar. Netra Isana mencuat sempurna mendapati siapa yang memergoki aksi mereka.

"FAWK!" Suara Abbe menggema.

Buru-buru, Jayerssa menegakan badan, seraya membantu Isana merapihkan rok sekolahnya. Cowok itu dengan gagah maju melindungi Isana, menutupi tubuh pendek sang pacar yang berlindung di balik punggungnya. Tangan kurus Isana yang gemetar mencengkram erat kain seragam Jayerssa. Ia sungguh ketakutan tak menyangka aksi mesumnya ketahuan oleh orang yang paling tak disangka-sangka.

Pikiran Isana berkecamuk berperang dengan asumsi negatif yang mendadak muncul. Bagaimana kalau Abbe menyebarkan rumor aneh tentang dia dan Jayerssa? Bagaimana kalau Abbe menggunakan kesempatan emas ini untuk membalas Isana yang dulu menolaknya?

Sementara, Jayerssa berusaha bersikap tenang untuk menunjukan wibawa dan statusnya. Sorot matanya tetap tajam seperti biasa. Bibirnya mengatup sempurna menunggu lebih dulu apa yang akan Abbe katakan padanya.

Di sisi seberang, Abbe memasang senyum miring penuh congak tanpa mengucap kata lagi setelah satu umpatan terkejutnya barusan. Situasi sekarang membuatnya merasa unggul satu tingkat sebab menjadi saksi adegan mesum mereka yang bisa dijadikan umpan. Pikirnya, ia tinggal cari bukti saja yang bisa dijadikan alat untuk mencoreng nama mereka.

Abbe tak peduli dengan Jayerssa yang memasang badan di garda depan. Mata Abbe justru sibuk menangkap sosok Isana yang sedang bersembunyi darinya. Gadis itulah alasan mengapa Abbe mendadak datang ke gudang karena sempat melihat Isana masuk ke sini tadi. Tak disangka, sebuah plot twist menyenangkan baru saja terjadi. Padahal sepanjang jalan tadi, Abbe sudah memikirkan cara untuk menyakiti gadis itu. Dengan begitu, Jayerssa secara otomatis akan merasakan sakitnya juga. Sayangnya, lagi-lagi harus dia tunda dulu.

"Lonte murahan." Setelah suasana hening yang memanas bertahan cukup lama, akhirnya Abbe buka suara.

"Lo yang murahan!" balas Jayerssa tak terima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

l u s t j ä g e rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang