Bangkok,Thailand
Suasana sore itu terlihat sedikit lebih cerah dibandingkan beberapa jam lalu yang diguyur hujan deras.
Langitnya juga sudah nampak lebih cerah.
Pagi hingga siang tadi tidak menjadi cuaca yang baik bagi kebanyakan orang yang menganggap hujan itu menganggu aktivitas mereka dihari itu.
Tapi tidak bagi seorang pemuda yang menatap datar nisan dihadapannya itu dengan tatapan penuh keputusasaan. Dia tidak peduli seperti apa keadaannya saat itu,yang ia rasakan hanyalah perasaan kosong,hampa dan....bahkan dia sendiri tidak tau menyebutnya apa.
Angin sore yang cukup dingin menyapu hangat wajah pucatnya yang tanpa ekspresi apapun itu.
Sesekali ia hanya menutup matanya,menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.
Disampingnya berdiri seorang pemuda tampan yang sedikit lebih tua darinya."Tuan krittin"
Seseorang menyapanya dengan sopan tapi yang disapa tak berkutik sedikitpun dari pijakkannya meski dia tau,seseorang sedang memanggil namanya."Tuan,sudah sebaiknya kita segera kembali,kau juga perlu istirahat"
Kembali orang tersebut berbicara padanya dan kembali tak ada respon apapun dari pemuda yang disapa 'tuan krittin' itu.
Tapi kali ini kakinya bergerak turun menyesuaikan posisinya dengan nisan yang ada dihadapannya itu.
Tangannya yang indah menggengam erat seikat bunga tulip berwarna putih,perlahan meletakkannya diatas nisan itu."Kenapa?" Sekarang Pemuda itu bersuara.
"Ya tuan?"
Seseorang yang masih setia berada disampingnya kembali bertanya untuk memperjelas apa yang dimaksud oleh tuannya itu.
"Kenapa kau masih disini?" Lanjutnya tanpa menatap orang yang disampingnya.
"Karena ini pekerjaanku"
"Yang lain sudah kembali"
"Ya,mereka juga bekerja keras hari ini,dan mungkin mereka juga butuh istirahat"
"Apa kau tidak butuh istirahat?" Pemuda itu masih berbicara tanpa menatap lawannya.
"Mungkin sedikit,karena aku bertanggung jawab pada pekerjaanku tuan"
"Kau boleh pergi"
"Izinkan saya untuk tetap disini"
"Jangan terlalu berlebihan untuk hal apapun,bahkan dengan hal yang kau sebut 'tanggung jawab' "
"Tapi dengan seperti itu,aku jadi sangat menghargai pekerjaan ini.dan aku menyukainya"
Orang itu berkata dengan sedikit tersenyum tipis,tapi masih terasa hangat bagi yang mendengarnya.15 menit berlalu,suasananya kembali hening,memang ditempat itu hanya ada mereka berdua yang berdiri mematung dalam diam satu sama lain,entah apa yang mereka pikirkan.
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan tak ada tanda apapun dari orang yang bernama krittin itu untuk beranjak dari tempat itu."Kenapa kau menginginkan pekerjaan ini?"
Pemuda itu kembali bertanya memecah keheningan diantara mereka berdua.
"Aku merasa senang ketika aku bisa menjaga orang lain,dan mereka merasa aman bersamaku"
"Menjaga....." Pemuda manis itu menggatung kalimatnya.
"Menjaga keluarga kitjaruwannakul"Tatapan datar yang tadinya dimiliki anak manis itu kini sedikit berubah ketika ia menatap pemuda tampan disampingnya itu dengan tatapan menyelidiki.
Mungkin dia ingin kembali bertanya tapi pertanyaan itu hanya sampai di tenggorokannya saja dan berakhir dengan melupakannya."Jadi ayo kembali tuan krittin,kau juga harus memperhatikan kondisimu,pulanglah dan istirahat"
***
Dia adalah krittin kitjaruwannakul...
Pewaris tunggal dari perusahaan TinTin grup yang sekarang sah menggantikan posisi sang ayah sebagai CEO dari perusahaan tersebut.3 hari yang lalu Thailand dihebohkan dengan kepergian seseorang yang perusahaannya sangat berpengaruh pada negara itu sendiri karena memiliki setiap cabang di penjuru Thailand,bahkan menjangkau sampai pelosok desa negeri itu.
TinTin grup,perusahaan elit itu bergerak dalam industri fashion,food,entertainment,dan juga sport.
Dan sekarang perusahaan itu sedang mempersiapkan pembangunan sebuah stadion sepak bola di Chiang Rai, Sebuah kota di sebelah Utara Thailand yang juga memiliki destinasi wisata yang memikat para turis.
Tapi karena peristiwa duka yang menimpa keluarga kitjaruwannakul beberapa hari yang lalu pembangunan stadion itu dihentikan sementara dikarenakan semua staf disibukkan dengan suasana perkabungan yang tentunya berdampak besar di perusahaan.