"pavel?"
Nan memanggil Pavel pelan,menatap aneh orang yang sedang makan dihadapannya.
"Ya?" Pavel menjawab tanpa menatap lawan bicaranya,anak itu masih menikmati makanannya.
Saat ini Pavel,Nan dan Pedro sedang berada di kantin perusahaan,bagi mereka makanan gratis disini lebih enak daripada makanan mewah di luar sana."Phi.." kali ini Pedro juga memanggilnya,menyadari kedua temannya itu sedikit aneh,Pavel mengangkat wajahnya menatap mereka berdua.
"Kenapa?" Jawab Pavel
"Kau terlihat pucat" balas Nan sedikit khawatir.
"Sungguh?"
"Kau baik phi?"
"Aku baik-baik saja,mungkin aku hanya sedikit lelah"
"Yakin?"
"Hmm....sudah,jangan dipikirkan makan saja"Pedro dan Nan hanya saling menatap,merasa sungkan untuk bertanya lebih lagi.
Bagaimanapun juga mungkin Pavel punya rahasia yang tidak harus dia ceritakan pada orang lain. Dan mereka berdua hanya mau menghargai itu.
Tapi tetap saja dia anak itu sedikit khawatir melihat keadaan teman mereka yang seperti itu.Dering handphone Pavel mengalihkan perhatian ketiga orang yang sedang menikmati makanan mereka,pavel hanya mengerutkan dahinya ketika nomor yang tidak dikenal itu terpampang dilayar handphonenya.
"Ya?"
Dan seketika anak tampan itu mengubah ekpresi wajahnya yang tadi santai menjadi tegang.
Dua orang yang bersamanya menyadari perubahan itu hanya saling memandang dengan raut wajah yang bertanya pada satu sama lain.Pavel berdiri menjauhkan dirinya dari dua temannya itu,nada bicaranya juga terdengar lebih datar dan malas.
Untung saja dia tidak pergi terlalu jauh,jadi meskipun samar-samar, Pedro dan Nan masih bisa mendengar apa yang anak itu bicarakan."Aku tidak mau"
"Aku tidak peduli,kau ambil saja"
"Jangan mencariku lagi,aku tidak membutuhkanmu"
"Jangan menggangguku,anggap saja aku tidak ada"
"Apa kau gila? Jangan berani menyakitinya sialan!"
"Terserah"
Pavel memutuskan sambungan telepon dengan orang yang baru saja menghubunginya.
Dari raut wajahnya sangat terlihat jelas bahwa dia sangat marah.
Eatah siapa orang itu,yang pasti Pavel tidak menyukainya.Bruk!
"Pavel..!"
"Phi Pavel,!!"Pedro dan Nan segera menghampiri Pavel yang tiba-tiba saja jatuh tidak sadarkan diri.
Pooh melangkah keluar dari ruangannya,bos muda itu membawah dirinya untuk pergi keruangan Pedro mencari tau mengenai analisis data perkembangan perusahaan.
Tapi sesampainya disana,ruangan itu kosong,tidak ada Pedro disana.
Pooh berbalik dan bertemu supir perusahannya yang dengan hangat menyapanya.
"Tuan krittin"
"Pak Son,apakah anda melihat Pedro?"
"Tuan Pedro baru saja pergi bersama pengawal Nan,mereka membawa Pavel kerumah sakit tuan"
"Pavel? Kenapa dia?"
Pooh terlihat khawatir tapi masih diusahakannya untuk terlihat tenang.
"Katanya Pavel pingsan dikantin saat mereka makan tadi"Pooh diam,anak itu terlihat berpikir kemudian mengganguk pelan.
"Oke,terimakasih pak"
"Sama-sama tuan""Pooh..."
Pavel menatap anak manis yang ada dihadapannya itu.
"Katakan,apa semalam kau tidur dengan baik?" Tanya Pooh
"Tentu saja"
"Bohong"
"Ha?"
"Kau sama sekali tidak tidur"
"Aku tidur"
"Diagnosa dokter kau kelelahan dan merasa pusing, tekanan darahmu rendah karena kau kurang istirahat"
"Tapiii.."
"Jujurlah phi"Pavel diam,sebenarnya yang dikatakan Pooh itu benar,semalam dia memang tidak tidur,setelah kembali dari kamar Pooh,ia semakin merasa gelisah dan tidak dapat menutup matanya,seandainya Pooh tau,jika dia sangat menghawatirkan anak itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/364411926-288-k674334.jpg)