7

390 40 2
                                    

"Pooh?" Panggil Sailub menyadarkan anak itu dari lamunannya.
"Ya?" Jawab Pooh kaget.
"Kenapa kau melamun?"
"Tidak,aku hanya sedang membayangkan masa kecilku dulu"
"Ohh"

"Hei phi,jadi ada apa kau kesini?"
"Tidak apa-apa,hanya ingin mengunjungimu"
"Ada maunya pasti"
Sailub tersenyum jahil,saudaranya ini memang sudah hafal betul apa yang akan dia lakukan.

"Jadi begini Pooh,aku ingin mengajakmu untuk mensponsori film yang aku produksi"
"Lalu?"
"Jadi kau mau atau tidak?"
"Seberapa besar keuntungannya untukku?"
"Jika filmnya naik,maka akan semakin besar pengembaliannya untukmu"
"Jika tidak?"
"makanya aku butuh dana tambahan,biar nanti filmnya dapat diproduksi dengan kualitas yang lebih baik,bayar artis yang bagus juga tidak murah,belum lagi biaya promosi sana-sini. Dana yang sekarang tidak menjamin untuk perkembangan filmnya,intinya kami masih kekurangan dana"
"Kapan?"
"Jika kau mau,dalam bulan depan kita akan segera shooting"

Sailub menatap anak muda itu dengan tatapan memohon,sangat berharap Pooh akan menyetujuinya.

"Oke" jawab Pooh kemudian.
"Yes! Terima kasih Pooh"
"Tapi ada syaratnya"
Wajah Sailub yang tadinya bersemangat kini berubah menjadi jadi serius.
"Syarat?"
"Hmmm"
"Apa itu?"
"Bukan sesuatu yang sulit,tapi tolong bersikaplah lebih baik pada phi Pavel"
"Pavel? Pengawalmu itu?"
"Ya"
"Kenapa aku harus melakukan itu? Dia saja yang terlihat menyebalkan"
"Berarti tidak akan ada sponsor apapun dari Tintin grup"
"Oke,oke!" jawab Sailub cepat,dia juga tidak ingin memperlambat penayangan filmnya.
"Baiklah,kau boleh pergi"
"Kau mengusirku?"
"Aku lelah ingin istirahat,apa kau tidak lelah?"
"Hmm,baiklah,aku pergi,sampai jumpa dan jangan lupakan janjimu"
"Aku tidak sepertimu"
"Dasar bocah"
"Sama pergi"
"Minggu depan ingat"
"Iyaa.."







Pooh menatap bingkai foto kecil yang ada dimeja kamarnya, saat ini dia baru saja selesai berganti pakaian.
Sailub benar,anak anjing itu sangat mirip dengan yang ada dalam genggamannya di foto itu.
Jika dulu ayahnya hanya membuat satu yang modelan seperti itu,tapi kenapa Pavel juga memilikinya?
Dan kenapa dia juga tidak bisa mengingat apa yang dia lakukan waktu dia berumur 5 tahun?
Dia juga menyesal karena tidak bertanya pada Pavel darimana ia temukan anak anjing itu,mungkin dia harus menanyakannya lain kali.




Pagi itu Pooh melangkah cepat menuju ruang kerjanya,mengambil sebuah kunci dari laci meja kerja itu dan bergegas menuju privat room milik ayahnya yang berada tepat disamping ruang kerjanya.
Selama ia menggantikan ayahnya,ia memang belum pernah menyentuh ruangan itu sama sekali.
Pooh menyalakan lampu yang ada disana.memperhatikan sekelilingnya yang hanya dipenuhi dengan berbagai rak yang tersusun banyak sekali berkas kerja milik perusahaan.
Disana juga ada banyak dokumen besar yang halamanya sangat tebal.
Dokumen-dokumen itu diberi tanda  dengan tahun kerjanya masing-masing.
Pooh masih terus mencari apa yang ia cari,sampai tangannya berhenti pada suatu dokumen besar dan tebal,cover dokumen itu berwarna hitam dengan tahun kerjanya yang tercatat disana '2007'
Seharusnya itu adalah tahun dimana Pooh berumur 5 tahun,tahun diamana perusahaan ayahnya sedang berkembang,dan tahun yang sama saat perusahaan itu memproduksi berbagai macam action figur.
Pooh mengambil dokumen itu dan pelan pelan membukanya.
Memperhatikan dengan teliti isinya.
Ada beberapa catatan tangan milik ayahnya yang terselip disana,halaman berikutnya memperlihatkan setiap rencana,proses,dan pelaksanaan yang sudah tersusun rapih oleh ayahnya.
Pooh tidak tahu,selain ayahnya siapa saja yang pernah melihat setiap dokumen itu,atau mungkin hanya ayahnya yang saja? Dikarenakan disetiap dokumen itu tercatat rahasia besar perusahaan.
Jari lentiknya terus membuka setiap halaman dokumen itu,dan kembali berhenti pada berbagai macam bentuk action figur,disana juga tertanda setiap action figur yang sedang diproduksi dan yang sudah dijual atau terjual,mungkin sebagai bahan perbandingan?
Tapi salah satu action figur anak anjing itu diberi jarak tersendiri dari yang lain,dan Pooh sekarang mengerti action figur anak anjing itu memang tidak pernah dijual.
Halaman selanjutnya,disana terselip beberapa koran dan satu selembaran yang sudah usang tapi masih bisa Pooh baca dengan baik.

'Dicari anak hilang'

Membaca headlinenya saja sudah membuat Pooh hampir serangan jantung.
Dan disana terpampang jelas foto kecilnya,yang sedang memengang action figur anak anjing itu.
Dengan perasaan yang masih kurang puasa,Pooh kembali mengambil Koran lain yang ada disana,koran itu menunjukan berita bahwa anak dari pengusaha sukses itu sudah ditemukan dengan selamat oleh salah satu bawahan ayahnya.
Kembali disana mereka memuat foto dirinya yang dalam berantakan,wajah kecilnya yang kotor dengan raut menyedihkan,pakainnya yang lusuh,dan kaki mungilnya yang tanpa alas.

Pooh menarik nafas lalu menghembuskannya dengan kasar,kenapa ayahnya tidak pernah memberitahukannya akan hal ini? Apa yang ayahnya sembuyiakan?
Sailub juga seharusnya tau tentang ini,tapi kenapa dia tidak pernah bercerita?
Pooh kembali memperhatikan koran tua digenggamanya itu.
Kameja lusuh yang dia gunakan itu,dua kancing atasnya lepas memperlihatkan beberapa goresan di dada kecilnya itu.
"Kancingnyaa" guaman Pooh pelan
Ia merasa sedikit familiar dengan kan ing baju itu tapi entahlah,dia tidak ingat lagi,tapi tangannya secara spontan mengapai sesuatu yang melingkar dilehernya.
Pooh memperhatikan gantungan kalung itu,ia paham sekarang itu adalah kancing baju,dan kancing itu sama persis dengan kamdja kecil yang ia gunakan di foto itu. Tapi.... Yang memiliki pakaian seperti itu bukan hanya dia kan?
Tapi kenapa Pavel menjadikan kancing itu gantungan kalungnya?

"Kau mungkin bisa membeli banyak yang modelan begini,tapi ini tidak dijual dimanapun"

"Barang berharga,harus ditangan orang yang berharga"

"Kau sering mengigau,kau memanggil ayah dan ibumu"

Entah apa yang membuat otaknya kembali mengingat semua apa yang pernah Pavel katakan.
Dengan tubuh yang bergetar hebat dan keringat dingin yang membasahi wajahnya,anak manis itu kembali merasakan sakit kepala yang luar bisa,sangat sakit sampai ia tidak lagi bisa menahannya,ini lebih menyakitkan dari bisanya. Perlahan pandangannya berubah menjadi gelap.











"Pooh..."

Pooh merasakan suara lembut itu memanggil dirinya,ia tahu betul siapa pemilik suara itu. Ia ingin membuka matanya tapi tidak bisa,elusan lembut di punggung tangannya yang kini tersemat jarum infus itu terasa hangat.

"Aku tahu bagimu ini bukanlah hal yang mudah,izinkan aku untuk melaluinya bersamamu,aku tidak akan lagi meninggalkanmu.
aku izin pergi sebentar mencari makanan. Saat kau bangun nanti pasti kau lapar kan? istirahatlah dengan baik Pupuh.."

Pooh merasakan orang itu melepas gengamanya,beberapa detik kemudian pintu itu terbuka,kemudian tertutup lagi.
Pooh perlahan membuka matanya pelan,bergerak naik untuk menyandarkan dirinya di kepala ranjang itu.

"Pupuh?" gumamnya pelan disertai air matanya yang hangat lolos membasahi wajahnya. Ia ingat dengan anak kecil yang memberinya nama itu,satu-satunya orang yang memanggilnya dengan sebutan itu,
Dia ingat sekarang,dia ingat semuanya.
Bekas luka ditangan Pavel,kancing baju itu,action figur anak anjing itu,anak kecil yang ada dalam mimpi buruknya itu,dan nama yang Pavel buat untuk dirinya, 'Pupuh'

"Jangan tinggalkan aku lagi phi"













TBC........




See next chapter🥰

Glimps (PoohPavel) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang