chapter 52 end

100 5 0
                                    

Catatan:
Di sini ada beberapa adegan yang sama dengan di drama duty after school tapi tidak semua yaa hanya sedikit untuk melengkapi nya saja.


Happy reading!!!

"Sudah temukan anak itu?"
"Cari tau secepatnya"
"Sial seharusnya dulu aku tidak perlu menghamburkan duit ku untuk si miskin itu, pekerjaannya benar-benar tidak becus sialan"
"Cepat bawakan orang yang ada di foto ini"
Dugh
"Rupanya kau masih hidup heh? Bagus lah ku dengar anak mu dengan anaknya menjalin hubungan?"
"Iya tuan" sambil menundukkan kepalanya
"Ini sangat bagus, sekarang hancurkan pacar anakmu itu terserah mau kamu lakukan apa pun yang kamu mau" ucap appa hyunwoo
"Maaf tuan, saya tidak ada urusan lagi dengan hal itu. Saya tidak mau melakukan hal keji lagi cukup sekali saja, saya menyesal melakukannya dan saya tidak mau jika Yuri terluka" ucapnya dengan berani
"Ohhh rupanya kau sudah berani ya di banding beberapa tahun yang lalu, kamu tidak membutuhkan uang lagi?"
"Maaf tuan tapi saya tidak butuh hal itu lagi, dulu saya hanya terdesak karena pengobatan anak saya tapi kali ini saya tidak akan menerima uang dari ada dan saya akan menjaga anak maupun calon menantu saya walaupun nyawa saya taruhannya, kalau begitu saya permisi tuan"
"AKH!! Sial"
"Halo! Cepat bawa Yuri ke alamat...... Sekarang!!"

"Sial ternyata dongjoo memperalat orang yang sedang membutuhkan" ucapnya mengerang ketika melihat rekaman cctv di ruang kerja dongjoo, ada sedikit rasa kasihan kepada ilha

Di sisi lain Yuri saat ini tengah memakan sarapannya yang di suapi oleh ilha "cah sekali lagi buka mulut mu aaa...."
"pintarnya pacar ku ini nah sekarang minum obat, buka mulut mu lagi sayang"

Bukan membuka mulutnya melainkan air mata setetes jatuh dari kelopak mata yang indah itu "kamu kenapa nangis hm..? Katakan padaku apa ada yang sakit?" Tanyanya sambil meletakkan kembali obat tersebut

Sedangkan Yuri hanya menatap kosong ke arah kekasihnya "i-ilha bagaimana jika saat itu kamu tidak ada di sana la-lalu aku sudah di sentuh seojin a-apa kamu masih mau dengan ku? Ka-kamu tidak jijik dengan ku? Bahkan dia sempat menyentuh ku sa-"

"Hey dengarkan aku" sambil meletakkan kedua tangan ilha di pipi Yuri "aku mencintaimu bukan karena tubuh mu atau pun fisik mu yang lain, aku mencintaimu karena sifat kamu sayang dan aku tulus sama kamu jadi jangan berfikir yang aneh-aneh oke yang terpenting sekarang si brengsek itu sudah di penjara jadi kamu aman selagi kamu bersamaku, mengerti sayang ku?" Jelas ilha

"Ta-tapi-"

"Hm...~~" gumam ilha sambil mengerucutkan bibirnya dan menggeleng kepala seperti aegyo hal itu membuat Yuri tersenyum tipis "minum obatnya buka mulutnya pesawat akan terbang" serunya

"Apasih kamu pikir aku anak kecil"

"Kamu masih anak kecil di mataku" akhirnya obat itu masuk kedalam mulut Yuri

"Teruslah tersenyum"

.
.
.
.
.
.
.

"Oh kau rupanya ada perlu apa sampai repot-repot menemui"

"Dasar iblis kau"

"Terimakasih atas pujiannya chunho" tertawa pelan

"Kasihan hyunwoo mempunyai ayah seperti ini bahkan anaknya telah tiada kamu masih bisa tertawa riang seperti itu?"

"Buat apa aku harus menangis demi anak yang tidak ku inginkan? Mungkin jika dia anak ku dengan park eun young aku bisa menyayanginya" dengan nada mengejek

"Jangan berhalu terlalu lebih kawan karena itu tidak terjadi di dalam hidupmu, aa matta aku ke sini ingin memberitahu kepada mu jika aku punya bukti kuat tentang kebusukan mu di masa lalu jadi nikmati di jerusi besi dalam waktu yang sangat lama atau mungkin hukuman mati" balas nada mengejek

cinta atau persahabatan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang