Sebelumnya terimakasih sudah membaca cerita aku dan menunggu update an aku yang kadang suka slow akhir-akhir ini, dan ini ada part spesial buat kalian semoga suka yaa 😍
Happy reading!!
.
.
.
.
.
.
.
.Beberapa tahun kemudian
Setelah Yuri pulang dari rumah sakit kondisinya semakin hari semakin membaik bahkan mentalnya yang sempat terguncang berangsur-angsur pulih dengan perlahan ini berkat appa, kekasihnya bahkan teman-teman sekitarnya yang memberikan semangat untuk Yuri, kini dirinya sudah memasuki semester akhir beberapa hari ini dirinya jarang bertemu dengan ilha kami berdua sama-sama sibuk dengan tugas akhir mereka tapi kali ini kita akan bertemu dan menghabiskan waktu bersamaKini ia tengah menunggu sang kekasih di depan kampus tak lama cowok yang sangat ia kenali pun datang
"Maaf sayang aku terlambat ini gara-gara Bora"
Tapi tidak ada jawaban sama sekali "sayang maafkan aku hmm..."
"Sayang kalau kamu marah jangan sama aku, salahin Bora dia minta antar ke cafe padahal dia tau cafe dan kampus kamu lawan arah" tetap tidak ada jawaban
"Hah.. baiklah kamu mau aku belikan apa?"
"Es krim!" Dengan nada riang
"No kamu lupa kalau lagi flu nanti demam lagi gimana?" Yuri mengerucutkan bibirnya
"Baiklah-baiklah kajja naik kita beli eskrim lalu pulang"
"Yee! Terimakasih ilha"
"Apapun untukmu, pegangan erat-erat"
Motornya pun berjalan menuju toko eskrim langganannya setelah membeli eskrim ilha mengantar pulang sang kekasih
"Ayo masuk ke dalam kita jadi kan nonton di rumah?"
"Tentu"
"Tapi sorry ya appa ada di rumah jadi tidak bisa di kamar" kekehnya
"Kata kamu appa lagi tugas di luar kota" bisiknya
"Tidak jadi, sudah lah lebih seru jika appa ikut ayo" menarik lengan ilha
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kini mereka bertiga berkumpul di ruang tamu dengan cemilan di depan suasana sangat canggung karena posisi mereka saat ini di halangi oleh pria paruh baya ini *posisinya dari sebelah kanan ilha - appa Yuri - Yuri*
"Kapan kamu mau melamar anak saya?"
"Uhuk uhuk" ilha yang tengah minum tersedak mendengar pertanyaan dari calon mertuanya itu
Yuri inisiatif mengambil tisu "appa kenapa bertanya hal itu"
"Loh kenapa? Lagi pula kalian juga sudah mau lulus tidak salah dong, appa ingin cepat-cepat menggendong cucu" damn muka Yuri memerah
"A-anu samchon ehh"
"Jangan bilang kamu tidak serius dengan anak saya?"
"Ehh bukan begitu maksud saya, saya siap jika Yuri sudah siap"
"Jadi bagaimana dengan mu" Yuri tengah berpikir apakah dirinya siap tapi selama ia menjalin hubungan Yuri melihat bahwa ilha memang tulus dengannya bahkan dia rela mengancam jiwoo dengan mempermalukannya yang membawa nama seojin selaku kakanya sehingga dia pindah kampus supaya Yuri tidak di ganggu dengannya lagi bahkan cobaan mereka pun mereka lalui dengan berhasil
Setelah matang-matang dirinya berfikir dia mengangguk kepalanya "iya aku mau, tapi aku mau pernikahan di langsungkan saat kita sudah lulus"
"Baiklah kalau begitu lusa bawa orang tua mu menemui saya kita bahas secara resmi, jika kamu serius dengan anak saya" ucap appa Yuri dengan tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta atau persahabatan (Tamat)
Contohaii semua sebelumnya maaf jika cerita nya kurang feel di kalian karena ini pertama kalinya aku bikin cerita, semoga kalian maklumi yaa 🙏 aku kali ini membuat cerita tentang duty after school tapi tidak melawan bola yaa melainkan tentang cinta dan...