"Egghhh" lisa baru terbangun dari tidurnya,dia terlihat meregangkan ototnya sebelum memutuskan turun dari kasur.Tap tap tap
Lisa menuruni anak tangga,dia melihat sekeliling yang sudah nampak sepi yang berarti uncle,aunty serta unnie nya sudah pulang.
Langkahnya terlihat menuju dapur. Dia pun menggambil gelas dan di isinya dengan air.
Saat sedang meneguk segelas air untuk membasahi tenggorokanya,lisa di kagetkan dengan sepasang tangan yang tiba-tiba melingkar diperutnya.
"Uhuk uhuk" sangking terkejutnya lisa sampai tersedak air yang mengakibatkan dia terbatuk.
Tangan yang tadinya melingkar diperut lisa kini beralih kedada lisa,tangan itu nampak memberi usapan lembut disana.
"Pelan-pelan baby" cemasnya. Namun lisa nampak tidak suka dengan tindakan jennie. Lisa nampak menjauhkan tangan itu dari dadanya.
"Uhuk uhuk kau menyakitiku" ucap lisa yang masih terbatuk. Mendengar itu jennie terlihat memundurkan langkahnya. Jennie nampak terdiam diposisinya dengan memandang lekat wajah anaknya.
"Sudah lebih baik?. Maaf eoh mommy menyakiti baby" ucap jennie setelah batuk lisa terhenti.
"Eemm" gumam lisa pelan. Lisa mulai melangkah pergi meninggalkan jennie. Jennie tak tinggal diam,dia terlihat melangkah mengikuti lisa dari belakang.
"By" panggil jennie. Namun lisa mengabaikan panggilan nya
"Baby mommy lelah" mendengar itu barulah lisa menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap jennie.
"Beristirahatlah dikamar,bukannya malah menggangguku" ucap lisa datar.
"Tapi mommy membutuhkanmu" sebenarnya jennie mulai emosi mendengar jawaban lisa,namun dia masih berusaha menahannya.
"Aku memiliki janji dengan seulgi"
"Kalo begitu bilang saja padanya kalau lili tidak diperbolehkan keluar"
"Tidak bisa,aku harus pergi" lisa kembali melangkah.
"Jadi kau lebih mementingkan temanmu itu dari pada ibumu ini" ucap jennie dengan sedikit nada tinggi.
"Apa bedanya aku dengan mu jennie?"
"Tentu saja berbeda,bahkan terlihat sangat jelas bedanya. Dan hilangkan kebiasaanmu yang memanggilku hanya dengan nama,aku ini ibumu tidak sepantasnya kau memanggilku seperti itu"
"Tunggu dulu,hahaha aku baru tau kalo aku ini masih mempunyai seorang ibu,setauku aku ini anak yatim" ucap lisa dengan tawanya. Hal itu mampu membuat emosi jennie bertambah,jennie terlihat mengepalkan tangannya,wajahnya memerah,bahkan sekarang terdengar suara gertakan dari gigi jennie.
"Kau -"
"Apa kenapa,bukannya kau sendiri yang bilang jennie. Kau fikir aku bodoh,aku ini tidak tuli,aku mendengar semuanya"
"Cukup,sudah cukup" mata jennie memejam."Jangan sampai tindakanmu ini membuatku menyesal karena telah melahirkamu" jennie menatap tajam mata lisa dengan mata yang berkaca-kaca
"Dan sekarang kau merasa menyesal telah menghadirkanku?" mata lisa tak kalah tajam menatap wajah jennie yang terlihat sedang menahan air matanya.
"Jika begitu dimana ayahku,kenapa kau menyembunyikan aku darinya. Aku rasa akan lebih baik jika aku tinggal bersamanya dari pada tinggal dengan ibu sepertimu nyonya jennie"
"Ucapan mu melukaiku" satu tetes airmata berhasil lolos dari mata jennie. Melihatnya mampu membuat lisa ikut merasa sakit
"Huuffftt" lisa selikas membuang nafasnya.
Lalu Karena tidak ingin jennie melihatnya menangis dia pun berbalik dan memilih memunggungi jennie,untuk sesaat lisa menumpahkan tangisannya. Dirasa sudah lega dengan perasaannya lisa segera menghapus air matanya dan kembali berbalik menghadap jennie.