Chapter 16

21.6K 871 1
                                    

Ucapanku membuatnya terdiam dengan cepat ku buka cincin yang sudah terlepas d jari manis ku dan membuangnya di lantai,ia menamparku kembali tanpa ampun.

"Kau sudah membuat kesabaranku habis!" Ucapnya menggendongku yang meronta-ronta di tubuhnya membawa ku ke ranjang dan meniduri ku,dia berada di atasnya mencekal tanganku.

"Brengsek! Lepaskan aku" rontaku tidak karuan kepadanya,seringai licik menghias di wajahnya.
Kaki ku menendang tepat di kelemahannya membuatnya meringis kesakitan,kesempatan itu ku gunakan berlari keluar ke pintu apartemen yang tidak terkunci,aku mendengar teriakan Rio yang menggema di dalam kamar dengan langkah terseok-seok aku berlari menuju lift yang berjarak jauh dari kamar apartemen Rio.

Dengan semua sisa tenaga,ku tekan tombol menuju lantai paling bawah begitu aku sudah memasuki lift,pintu lift sedikit lagi akan tertutup namun terbuka lagi menampakkan Rio berdiri dengan emosi,aku mundur menjauh hingga tubuhku terbentur oleh dinding lift,sangat takut aku melihat wajahnya sekarang.siapa saja ku mohon tolong diri ku!

Rio menarik tanganku degan kasar namun tubuhku terjatuh karena kaki ku sudah berdarah,tanpa beban ia menggendong ku menuju apartemen kembali,satu orang pun tidak ada yang menolongku.

Pintu apartemen di kuncinya agar aku tidak bisa kabur dan di bawanya aku kedalam kamar dan meletakkan tubuhku di dalam ranjang,ia berdiri berjalan ke sofa yang berada di kamar kemudian menghempaskan tubuhnya.

Air mata terus mengalir membasahi pipi ku,tubuhku pun bergetar ketakutan karenanya menatapnya membuat ku kembali takut,ingin sekali aku kembali ke rumah ku menenangkan fikiran dan menghirup udara bebas yang selama ini menjadi beban buatku. Sesak nafas ku kambuh lagi walau tidak terdengar namun sangat sakit buatku,aku menatapnya yang sedang memijat pelipisnya yang tampak sedang berfikir.

Bury Sense[Completed] (SUDAH TERSEDIA DALAM VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang