Chapter 35

21.9K 791 2
                                    

Saat ini Dilla memberanikan diri untuk menatap wajah Rio yang terlihat lelah namun menatap Rio sekarang Dilla merasakan hatinya begitu perih,cumbuan Rio dengan wanita lain terasa begitu menyakitkan baginya selama ini ia berusaha bersikap tidak peduli jika ada lelaki lain yang menggoda nya,ia selalu menjaga status yang di milikinya tidak ingin mengkhianati Rio,suami nya sendiri,tetapi kesetian nya kepada Rio seperti tidak di anggap oleh lelaki yang di cintainya.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan keadaanku mas,pergilah,aku ingin sendiri" pintanya dengan suara lemah,hatinya masih begitu sakit sekarang,Rio menatap wajah Dilla yang saat ini melihatnya,Rio bisa merasakan di balik matanya Dilla menyimpan rasa sakit yang di buat olehnya,tatapan Dilla begitu di sesali oleh Rio.

"Apakah kamu tidak ingin memaafkan kesalahan mas?" Tanya Rio yang dari tadi hanya diam.

"Aku sudah mengatakan semuanya kepadamu,kesalahan mu semua termasuk kamu berselingkuh di belakang ku sudah aku maafkan,tetapi aku hanya ingin kita segera berpisah" jelas Dilla tanpa menatap Rio,perasaannya begitu bercampur aduk sekarang.

"Maaf,suami mu ini memang kotor tapi mas begitu mencintai mu Dilla,sayang tolong maafkan suamimu yang berdosa ini" hilang sudah keangkuhan dan sikap dingin yang dulu selalu di tunjukan oleh Rio kepadanya digantikan lelaki yang begitu rapuh dan terlihat lemah,andai saja kesalahan Rio tidak terlalu besar,andaikan saja perselingkuhan itu tidak terjadi Mungkin ia akan menerima Rio kembali,ah ya itu semua hanya andaikan saja bagi Dilla.

"Mas tidak ingin berpisah dengan mu Dilla,mas menyesal telah melakukan banyak kesalahan untukmu" Rio mengambil tangan Dilla dan mencium punggung tangan wanita tersebut.

"Too late" gumam Dilla pelan,matanya sudah berkaca-kaca tidak sanggup menahannya,usaha Rio tidak akan mengubah keputusannya.

"Aku tidak ingin menjadi boneka mu lagi,yang selalu diam di permainkan oleh mu,aku manusia yang mempunyai perasaan dan rasa sakit hati mas,kesalahan mu selama ini begitu besar kepadaku,tidak kah kamu tahu di luar sana banyak lelaki yang menggodaku tapi hanya aku anggap sebagai angin yang tidak meruntuhkan perasaan ku kepadamu? tapi apa balasan yang aku perjuangkan selama ini? Kamu bermain di belakang ku dan bercumbu di depanku! Kata memang maaf  sangat mudah di ucapkan tetapi mengobati dan melupakan itu hak yang tidak mudah" jelas Dilla panjang,air mata sudah terjatuh di pipinya,ia bahkan menolak tangan Rio yang akan mengenggam nya,jijik,itu lah yang ia rasakan sekarang.

"Aku menyesal" Dilla tersenyum lemah mendengarnya,penyesalan selalu datang terlambat,hatinya sudah tertutup dan mati.

"Usaha mu sia-sia,setelah aku keluar dari rumah sakit,kita hanya menunggu panggilan dari pengadilan saja,setelah nya kamu sudah bebas mencari wanita yang mana kamu sukai,aku tidak ada lagi urusan denganmu"

"Dilla,berfikirlah sebelum bertindak,mas mengakui kalau mas ini begitu banyak salah dan kotor di hadapan mu tetapi mas sangat menyesalinya,wanita yang saat ini mas cintai sekarang  adalah Nadilla septiana Putri,Istri sah mas di mata agama. Ego dan rasa dendam dulu menguasai mas,tetapi mas sekarang sudah sadar,perlakuan mas begitu kasar kepada mu,tamparan dan pukulan yang mas berikan membuat mas tidak bisa memaafkan diri sendiri,tetapi mas hanya mohon kepada mu,berilah mas kesempatan terakhir kalinya untuk memperbaiki semua nya" Dilla hanya terdiam menatap Rio yang sudah berlinang air mata,ia berfikir jernih untuk memikirkan semuanya,kesalahan yang di perbuat oleh Rio begitu besar ia tidak yakin bisa melanjutkan pernikahan mereka.

"Sejak kapan kamu mulai mencintaiku?"tanya Dilla tanpa menjawab permohonan dari Rio.

"Saat kamu kecelakaan,aku telah sadar kalau kamu sudah berjuang untuk mendapatkan cintaku tapi mas sama sekali tidak peka" jelas Rio dengan wajah murung,kali ini Dilla tidak menolak tangannya di genggam oleh Rio,ia menatap tepat di manik mata milik Rio mencari kejujuran di sana dan di dapatkannya,Rio berkata jujur untuknya,namun tiba-tiba saja hatinya menjadi sakit lagi,buliran air mata yang bening berjatuhan kembali dari mata indah Dilla.

"Aku tetap ingin kita berpisah" lagi,Dilla mengucapkan kalimat yang begitu menohok hatinya Rio,tenggorokannya begitu tercekat tidak tahu harus berkata apa,pelan Dilla melepaskan genggaman kuat dari Rio sambil tersenyum lirih,begitu lemahnya ia di hadapan Rio sekarang.Dilla yang dulu tegar sekarang tidak ada lagi.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu Dilla,mas mohon beri mas kesempatan sekali lagi" pinta Rio dengan suara bergetar,tangisnya semakin menjadi-jadi.Ragu Dilla menjulur tangannya mengusap rambut hitam milik Rio.

"Tapi kamu yang memintanya" jauh dari lubuk hati Dilla mengatakan ia tidak ingin berpisah dengan Rio,tetapi rasa sakit hati ini belum hilang sepenuhnya,ucapan kasar Rio terbayang dengan jelas di kepalanya layaknya kaset rusak.

"Mas sudah mengatakan kalau mas begitu menyesal,maaf mas tidak ingin kamu meninggali mas" Rio bangkit dari duduknya untuk berpindah duduk di hadapan Dilla,ia mengenggam kembali tangan Dilla kemudian mengusap wajah Dilla dengan lembut menghasilkan aliran listrik dari tubuh Dilla,tidak menyangka Rio melakukan ini kepadanya

"A...A..ku" Dilla tidak tahan lagi untuk berbicara bahkan suaranya begitu bergetar ketika berbicara,tanpa menunggu lama Rio langsung menarik tubuh Dilla ke dalam pelukannya,tangis Dilla yang terdengar begitu pilu terdengar,air matanya sudah membasahi baju milik Rio,usapan lembut di punggung nya di rasakan oleh Dilla.
Jika saja Rio tidak bersikap kasar kepadanya dulu mungkin mereka akan hidup bahagia di temani oleh anak-anak mereka yang lucu.

Lama Dilla menangis sampai tenggorokannya begitu kering. Ciuman lembut di keningnya kembali membuat hatinya begitu nyaman,jarak mereka sekarang begitu dekat merasakan nafas Rio di pipinya.ia memilih menunduk untuk menutupi kegugupannya sekarang,ingin rasanya ia membunuh waktu dan berlari kabur dari sini,tanpa ia sadari Rio menyentuh dagu nya,kini mata mereka bertemu tetapi tidak begitu lama karena Dilla memutuskan kembali melihat kebawah.

"Maaf" kata itu lagi yang kembali di dengar oleh Rio,sudah berapa kali Rio mengucapnya di depan Dilla. Memang benar Rio telah menyakiti hatinya tetapi kata maaf itu seolah membuatnya hatinya bercampur aduk tidak tahu harus membalas apa lagi perkataan Rio.

Dengan keberanian yang tertinggal sedikit Dilla menatap wajah tampan Rio,jantung berdebar begitu kencang siap melompat dari tempatnya menyadari jarak mereka begitu dekat,ia langsung memalingkan wajahnya menghindari kontak mata langsung dari Rio,dadanya kembali bergemuruh tidak beraturan,rasa cinta memang benar masih ada di dalam hatinya kepada Rio,tetapi apakah mungkin ia bisa kembali dalam kehidupan yang begitu menyiksa dirinya?

Beranggapan bahwa perkataan Rio itu hanya kebohongan semata di matanya,entah lah ia takut terjatuh ke dalam lubang yang sama dan sama.

Dosa apa yang telah ia perbuat dulu mendapatkan suami yang begitu membenci sangat jauh dari khayalan nya sampai terbang ke mimpi mengharapkan ia bisa mencintai dan di cintai.

Pintu terbuka membuyar lamunan Dilla,Ia menoleh melihat daun pintu yang menampakkan bunda dan mertuanya,Ah tepatnya nanti akan menjadi matan calon mertuanya,sedih sekali rasanya melihat raut wajah mertuanya yang tersenyum bahagia melihatnya.

Ya! Sebaiknya keputusannya ini di simpan dulu sebelum waktu yang tepat untuk mengatakannya kepada mertuanya yang sangat disayanginya.

Maafkan aku ayah dan Ibu.

Lorcin

Bury Sense[Completed] (SUDAH TERSEDIA DALAM VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang