Chapter 6

26.5K 1K 8
                                    

Dilla terbangun saat mendengar langkah kaki di dalam kamarnya.
Ia melihat Rio yang sedang membuka baju kantornya tanpa melihat Dilla yang sedang menatapnya.
segera Dilla bangkit untuk membantu Rio yang kelihatan kesulitan membuka dasi di kemejanya,tangannya sekarang sibuk membuka dasi Rio sedangkan Rio diam menatap apa yang dilakukan Dilla.

Setelah selesai membuka dasi Rio yang sudah di pegang oleh Dilla,Rio menatap Dilla dengan dingin kemudian pergi ke kamar mandi tidak menghiraukan Dilla.
Dilla hanya menghembuskan nafas kecewa kemudian keluar kamar untuk membuat makan malam.

Ia tersenyum melihat mertuanya yang sedang memasak di dapur dengan pelan ia menghampiri Nia yang sedang memasak sesuatu.
"Ibu masak apa?" Tanyanya begitu sudah di samping Nia yang sibuk mengaduk-ngaduk bahan makanan,Nia menoleh kemudian tersenyum kepada Dilla.

"Nasi goreng spesial sayang" jawabnya,Dilla menganggukkan kepalanya mengerti.

"Dilla bantuin masak ya bu? Dilla juga mau masak sesuatu malam ini" katanya semangat kepada Nia.

Nia tersenyum sambil menganggukkan kepala begitu melihat Dilla yang sudah mengambil beberapa bahan yang akan di masaknya.

Dengan telaten Dilla memotong bahan yang akan di masaknya.
Kini Nia sudah selesai memasak nasi goreng spesial untuk makan malam nanti,ia melihat Dilla yang masih sibuk membuat makanannya.
Nia memutuskan untuk pergi meninggalkan Dilla yang semangat memasak.

Dilla tidak menyadari bahwa ia sudah sendiri di dapur,rasa semangatnya membuat ia lupa dengan ibu mertua nya yang tadi telah siap masak. Cukup lama ia berada di dapur dan akhirnya senyum lebar mengembang di bibir nya setelah menyelesaikan masakannya.

Puas memasak,Dilla kembali ke kamar untuk membersihkan diri karena tubuhnya terasa lengket oleh keringat.

Rio melihat Dilla yang masuk ke kamar mandi dengan ekor matanya,Ia tersenyum sinis setelah Dilla sudah masuk ke kamar mandi.

Bosan,Rio megambil ponsel nya untuk mengecek jadwal meeting besok nya yang sudah di kirim oleh sekreatarisnya.

********

Dilla keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi,ia melihat Rio yang sudah tidak ada di kamar.

'Mungkin ia di bawah' . batin Dilla dalam hati.

Setelah selesai bersiap-siap,Dilla duduk di ujung ranjangnya,tangannya sibuk memainkan ponsel untuk mengetahui kabar usahanya melalui asistennya sebagai pemilik butik di kota Jakarta.

Rio masuk kembali kedalam kamar dan melihat Dilla yang tidak menyadari dirinya sudah berada di dalam kamar,tangannya sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
Dilla mengalihkan tatapannya dari ponsel ke Rio yang sudah duduk di sofa sambil memegang tab nya.

Ia tersenyum kemudian menghampiri Rio.
"Mas,ayuk kita turun ke bawah makan malam bersama" ajaknya lembut kepada Rio yang belum mengalihkan tatapannya dari tab.

Dilla menghela nafasnya pelan melihat Rio yang tampak tidak menyadari ucapannya,suaminya itu terlaku fokus dengan layar tab yang sedang di pegangnya dengan takut-takut ia menyentuh tangan Rio membuat Rio sontak menatap tangannya yang disentuh oleh Dilla.

"Maaf mas sudah menyentuh tangan mu,aku hanya ingin mengajak mu makan malam bersama ayah dan ibu" katanya pelan kepada Rio.

"Lepaskan tangan mu itu!" Ucapnya kasar kepada Dilla dengan cepat Dilla melepaskan tangannya dari tangan Rio.

"Mas,kamu kenapa bersikap kasar kepadaku?" Tanyanya sambil menundukkan kepala,ia membutuhkan keberanian untuk menanyakan hal ini kepada suaminya.

"Karena aku membencimu!" Jawabnya kasar,Dilla memandang suaminya dengan sedih.

Bury Sense[Completed] (SUDAH TERSEDIA DALAM VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang