Chapter 14 (Dilla POV)

23K 914 3
                                    

Aku dan kak Aldo sekarang sudah berada di sebuah rumah makan yang begitu nyaman namun terkesan sangat mewah sejak tadi mataku berbinar kagum menatap sekitar rumah makan ini.

Aldo sengaja membawa ku ke sini,katanya di rumah makan ini makanannya begitu enak dan menggiurkan jadi tidak ada salahnya jika aku mencobanya.

Seorang pelayan menghampiri kami begitu kami sudah duduk di tempat yang terhindar dari keramaian,tempat meja yang akan kami duduki sengaja aku pilih karena aku tidak begitu menyukai keributan,maklum ini adalah waktunya jam makan siang,tidak heran jika rumah makan ini begitu ramai,sempat ku lirik pelayan yang kewalahan berbolak-balik menanyakan menu makanan yang akan di pesan.

"Dilla kamu ingin pesan apa?" Suara Aldo membuyar lamunan ku,lelaki di hadapan ku ini sedang menatapku membuat ku kikuk bingung memesan apa,mata ku melihat daftar menu yang kelihatan lezat semua namun saat ini entah mengapa perutku tidak merasa lapar.

"Kakak pesan apa?" Tanya ku balik setelah kebingungan ingin memesan menu apa,pelayan yang seperti nya terpesona kepada Aldo menjadi salah tingkah ketika Aldo tersenyum kepadanya,ia memperlihatkan menu yang ia pesan kepada ku,Aku tersenyum lebar melihat menu yang ia pesan ternyata makanan kesukaan ku.

"Sama aja ya mbak makanannya" kataku kepada pelayan,ia mengangguk sopan sambil melirik Aldo yang sedang memainkan ponselnya begitu mau pergi.

"Ramai ya kak" seru ku polos membuat Aldo melihat ku,ponselnya kini di masukkan kembali ke dalam celana kantornya.

"Tentu saja,kakak dengar dari teman kakak makanan di rumah makan ini sangat enak"

"Kakak sudah mengatakannya sebelum kita kesini" kata ku lagi,Aldo hanya terkekeh geli mendengarnya.

Mata ku sibuk berkeliling menyapu semua ruangan rumah makan ini yang di desain sedemikian rupa dan nyaman untuk di singgah hingga mata ku tidak sengaja menatap sosok yang tidak jauh dari meja makan ku,seketika saja tubuh ku tersentak kaget melihat sosok yang sangat ku kenal mengenakan baju kemeja dengan lengannya yang di gulung sampai siku menambah kesan tampannya,sosok itu adalah suami ku!

Rio berjalan bersama dengan laki-laki yang ku rasa laki-laki itu adalah teman kantornya dengan cepat aku menundukkan kepala sambil menutup wajahku dengan  buku menu berharap ia tidak melihat ku bersama Aldo yang tampak kebingungan melihat tingkah tiba-tiba seperti menghindari sesuatu.

Kenapa mas Rio harus berada di sini? Sangat tidak tepat terlebih aku sedang makan berdua dengan Aldo,jika ia melihat ku habislah aku nanti.

Bury Sense[Completed] (SUDAH TERSEDIA DALAM VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang