2.5 - Triplets

588 57 7
                                    

.

.

.

"Aku tidak sabar dia bangun. Paman Baobao bilang dia sangat pintar mengobati orang. Kau tau? bahkan dia bisa menghidupkan orang mati!" Gadis bermata bulat itu bercerita dengan menggebu.

"Benar. Aku juga ingin belajar pedang padanya, Ayah Di bilang dia juga sangat hebat bermain pedang. Wush wush wush!"

Anak yang lain mengayunkan pedang kayu kesayangannya dengan semangat hingga tidak sengaja menjatuhkan teko air, menimbulkan keributan.

Kedua bocah yang memiliki fitur wajah serupa itu bersitatap. Ketakutan terpancar dari manik keduanya.

"Apa yang kalian lakukan di sini?"

Matilah kita! Seru kedua bocah itu dalam hati ketika suara dingin milik sang kakak terdengar dari belakang mereka.

"Aaa Ran-Ge. Kita hanya sedang melihat Li Lianhua. Tapi tiba-tiba tekonya jatuh sendiri."

Anak yang dipanggil Ran-Ge masih menunjukkan wajah datarnya, hanya melirik pada pedang kayu yang menyembul dari balik punggung kecil sang adik.

"Itu Huan-Ge! Aku tidak melakukan apapun. Huan-Ge yang memainkan pedangnya sendiri lalu menjatuhkan teko." Gadis kecil yang melihat arah tatapan mata sang kakak segera membela diri, melimpahkan semua kesalahan pada saudara kembarnya.

"A-Xuan kau__!" Yang diteriaki namanya hanya bisa mengatupkan mulutnya dan menatap kesal pada sang adik yang telah mengkhianatinya.

"Di Xiuhuan, pergi ke halaman belakang lalu bersihkan kandang si putih."

Bocah itu mengangguk lesu mendengar perintah sang kakak. Sebelum benar-benar keluar, Di Xiu Huan melayangkan tatapan tajam ke Di Qixuan. Aku tidak akan membantumu kalau besok kau dihukum oleh Ran-Ge.

Huan-Ge maafkan aku. Tapi Ran-Ge benar-benar menyeramkan!

♥∞♥∞♥

"Apa kau membuat kakakmu marah lagi A-Huan?"

"Ayaaah!" Di Xiuhuan segera menghambur pada sosok besar yang baru saja memanggilnya.

Setelah berada diatas gendongan sang ayah, Xiuhuan segera memulai perannya. Berpura-pura menjadi anak yang teraniaya.

"Ayah Di, Ran-Ge sangat kejam. Aku hanya tidak sengaja menumpahkan teko air, tapi Ran-Ge menghukumku untuk membersihkan kandang Si Putih. Padahal cuaca sedang begitu dingin, lihatlah tanganku hampir membeku karena kedinginan." Bocah itu menunjukkan kedua tangannya dengan mata bulat yang berkaca-kaca, membuat siapapun akan mengira jika ini bukanlah sandiwara.

Tapi Di Feisheng lebih mengetahui perangai putranya yang memang pandai memainkan peran. Entah dari siapa bakat menyebalkan ini menurun, padahal Lin Mei-ibu dari ketiga bocah ini-adalah wanita sederhana yang apa adanya.

"Ran-Ge-mu tidak akan menghukummu seperti ini kalau kau hanya menumpahkan teko air. Apa ada hal lain yang kurang dalam ceritamu A-Huan?"

Xiu Huan menunduk lesu. Dari semua orang yang ada di dunia ini, mungkin hanya ayahnya yang tidak bisa ia bohongi meski sudah menggunakan jurus tatapan anak anjing mematikannya.

"Aku menumpahkan teko air di kamar Li Lianhua," jawabnya lesu.

Sudut bibir Di Fei Sheng sedikit terangkat mendengar pengakuan itu. Menyentuh ujung hidung sang putra sebagai manifestasi rasa gemasnya.

"Jadi?"

"Iya. A-Huan bersalah karena melanggar perintah Ran-Ge untuk tidak membuat keributan di kamar Li Lianhua."

Tales of The White Lotus [FeiHua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang