.
.
.
Tepat seperti apa yang diramalkan Di Feisheng, saat membuka mata pertama kali yang memenuhi pandangan Li Lianhua adalah wajah bodoh Fang Duobing. Pria itu bahkan hingga harus berjengit kaget ketika tiba-tiba mendapat pelukan tanpa kalimat pembuka apapun.
"Li Lianhua! Li Lianhua! Akhirnya kau bangun. Aku sangat senang sekali. Aku tidak sedang bermimpi kan? Kau benar-benar membuka mata kan? Kau benar-benar sudah sadar kan?"
"Ya, tapi mungkin aku akan kembali pingsan kehabisan nafas jika kau tak segera melepaskan pelukanmu," ketus Li Lianhua sembari berusaha mengurai belitan lengan muridnya.
Fan Duobing hanya memamerkan deretan gigi rapinya mendengar sindiran halus itu. Melepas pelukannya untuk kemudian duduk di tepi ranjang dan kembali merangkul tubuh kecil gurunya.
Yang lebih tua hanya bisa menghela napas, setidaknya pelukan kali ini tidak berpotensi membahayakan nyawa seperti sebelumnya. Ia hanya perlu sedikit berlapang hati memanjangkan telinga demi mendengar ocehan burung Xiaobao di pagi yang cerah ini.
"Li Lianhua apa kau tau? Aku dan A-Fei hampir dicap sebagai orang gila karena kami masih bersikeras mencarimu meski purnama sudah beberapa kali berlalu. Dan setelah menemukanmu kami harus menerima fakta jika kau berada dalam kondisi sekarat dan hampir mati. Beruntung ada Nenek Guru yang membantu kami menyelamatkanmu. Tapi tetap saja hanya bunga Wangchuan yang bisa menawar racun Bicha.
"Karena itu aku sampai membentuk Pasukan Teratai dimana itu adalah pasukan yang aku latih sendiri khusus untuk mencari bunga Wangchuan di Lembah Hei'an. Kau tau? Lembah Hei'an benar-benar mengerikan! Bahkan orang-orang terbaikku di Pasukan Teratai pun banyak yang terluka setelah kembali dari sana, beruntung mereka masih bisa tetap membawa bunga tersebut.
"Setelah itu aku masih harus memerintahkan satu bataliyon penuh orang-orangku hanya untuk menjaga kediaman Tabib Guang sepanjang dia meracik ramuan obat untukmu. Aku tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan bunga itu tanpa pengawasan. Kemudian setelah menunggu hampir satu minggu, aku sendiri yang membawanya ke Pavilun Yunju dan memastikan jika obat ini benar-benar masuk ke mulutmu.
"Hah! Tapi bahkan meski sudah seperti itu, kami masih harus menunggu lama untuk melihat efek obatnya. Jadi aku benar-benar terkejut ketika mendapat surat dari A-Fei yang mengabarkan kalau kau sudah sadar semalam. Aku bahkan membatalkan pertemuan hari ini hanya__"
"Hentikan ocehanmu kalau tidak ingin Li Lianhua pingsan lagi bocah berandal!" Terimakasih untuk Di Feisheng yang telah menyelamatkan telinga Li Lianhua pagi ini.
"A-Fei kenapa kau menyebalkan sekali hah! Aku sudah tujuh tahun tidak berbicara dengan Li Lianhua jadi wajar kalau aku bercerita banyak hal padanya sekarang." Sungut Fang Duobing tidak terima.
"Kau masih punya banyak waktu untuk bercerita dengannya nanti, tapi tubuhnya tidak punya waktu untuk mendengar lebih banyak ocehanmu . Dia harus sarapan sekarang."
"Tap__"
"Dia harus sarapan sekarang!" Sela Di Feisheng menghentikan protes yang akan dilayangkan Fang Duobing.
"Baiklah baiklah kita sarapan sekarang." Pemuda 27 tahun itu akhirnya mengalah.
"Pergi bangunkan A-Huan dan A-Xuan. Aku akan membantu Lian Hua bersiap terlebih dahulu."
Fang Duobing berdengung untuk kemudian pergi menuruti ucapan Di Feisheng.
"Apa yang kau tertawakan?" Sinis si ketua aliansi ketika melihat kekehan kecil dari Li Lianhua.
Pria Li itu menggeleng. "Aku hanya senang, kau dan Xiaobao sepertinya sudah lebih akur. Dia juga menjadi lebih penurut. Ternyata ada baiknya juga aku tidur sel__"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tales of The White Lotus [FeiHua]
FanfictionDi Feisheng x Li Lianhua Fanfiction!! ⚠️BOYS LOVE AREA⚠️ Disclaimer : Cerita ini didasarkan pada novel Mysterious Lotus Casebook milik Teng Ping dengan beberapa perubahan alur serta penambahan karakter. Penulis tidak mengambil keuntungan materiil da...