12 - Desa Tianji

398 44 23
                                    

Halo semuaaa. Aya kembaliiii 💕
Huhuhu kangen banget aku tuh sama kalian. Ada yang kangen juga nggak sama aku? (Ngarep ಥ⌣ಥ)

.

.

.

Derap langkah kuda bergema di sepanjang jalan menuju Desa Tianji. Diikuti hampir dua puluh pasukan Jinyuan, Fang Duobing memacu kuda hitamnya semakin kencang. Denting pedang serta pekikan ketakutan terdengar seiring jarak yang semakin berkurang.

Memasuki gerbang desa, aroma anyir darah mulai tercium. Matanya memanas kala melihat tubuh-tubuh yang bergelimpangan di antara puing bangunan. Laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa bahkan hingga orang tua, mereka semua terkapar tak bernyawa. Sang tuan muda hanya bisa semakin mengeratkan cengkeramannya pada tali kekang kuda.

Sementara tak jauh di depannya, pertarungan antara prajurit Tianji dan boneka manusia masih berlangsung sengit. Para prajurit terlihat sudah mulai kepayahan melawan pasukan boneka manusia.

"Wu Yan, kau dan pasukanmu tolong tangani ini. Aku akan ke pergi ke rumah untuk mencari tau keadaan orang tuaku!" teriak pemuda Fang di tengah kekacauan.

"Baik Tuan Fang!" sahut Wu Yan sembari mengayunkan pedang, sementara pemuda itu segera bergegas menghela tali kudanya dan berlalu pergi.

Menarik Erya kesayangannya, Fang Duobing kemudian melompat dari pelana. Menebas kepala boneka manusia yang hendak menyerang seseorang pelayan rumahnya.

"Tuan Muda Fang!" pekik sang pelayan senang kala melihat tuan mudanya telah tiba.

"Paman Afu, di mana Ayah dan Ibu?" tanya Fang Duobing pada lelaki paruh baya yang baru saja diselamatkannya.

"Mentri Fang dan Nyonya He di halaman belakang. Mereka melindungi anak-anak, para wanita, orang tua, juga warga yang terluka.

"Kalau begitu aku akan ke belakang. Paman sebaiknya mencari tempat bersembunyi."

"Baik. Tuan Muda harap hati-hati. Para boneka manusia itu benar-benar kejam."

"Aku mengerti." Pungkas Fang Duobing untuk segera berlari ke halaman belakang rumahnya.

"Tuan Muda." Lima orang prajurit yang bertugas menjaga gerbang halaman membungkuk menyambut kedatangan tuan muda mereka.

"Apa ayah dan ibu di dalam sana?"

"Benar, Tuan Muda."

"Tolong buka lah. Aku harus bertemu dengan mereka."

Dengan cekatan dua orang segera membuka pintu besar yang menghubungkan kediaman utama keluarga Fang dan halaman belakang tempat saat ini mereka menyelematkan sisa warga desa.

Kediaman keluarga Fang terletak di tengah-tengah Desa Tianji. Hal itu memudahkan seluruh warga dari segala penjuru untuk berlari menyelamatkan diri ke dalam sana.

Meski halaman depan merupakan tempat yang boleh dikunjungi siapa saja, tapi berbeda dengan halaman belakang mereka. Itu adalah tempat berlatih seluruh pasukan Tianji. Bisa dikatakan itu adalah benteng terakhir dan terkuat desa yang berada di bawah kepemimpinan He Xiaohui ini. Hanya ada dua cara untuk memasuki tempat yang dikelilingi tembok tinggi nan kokoh itu. Yakni dengan melewati kediaman utama dan jalur lainnya adalah melalui gerbang baja yang terletak di sebelah kanan bangunan.

"Ayah! Ibu!" seru Fang Duobing kala melihat orang tuanya tengah sibuk membantu mengobati warga yang terluka.

"Xiaobao!" Sambut keduanya dengan perasaan lega mengetahui putra semata wayang mereka tidak terluka.

"Apa kalian tidak apa-apa?"

"Ayah dan ibu tidak apa-apa. Tapi banyak warga kita yang terluka juga tewas. Penyerangan itu terjadi begitu tiba-tiba. Meski sudah mengaktifkan formasi untuk berjaga, tetap saja para boneka manusia itu seperti air bah yang tidak ada habisnya. Ditambah mereka juga tidak memiliki rasa sakit dan lelah. Walaupun sudah berulangkali tertusuk pedang bahkan kehilangan anggota tubuh, mereka masih tetap gencar menyerang. Para prajurit kita kewalahan, jadi Ibu segera mengungsikan warga yang tersisa untuk kemari," jelas He Xuaohui panjang lebar.

Tales of The White Lotus [FeiHua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang