32. Kunjungan

2.1K 214 67
                                    



Happy Reading!



Kala itu Nathan sedang ada kunjungan di salah satu Rumah Sakit di Bogor untuk bahan penelitiannya. Ketika lelaki tampan itu melihat nama Kaluna ada di daftar pasien yang akan melakukan USG.

Berbekal rasa penasaran, dia pun melihat bertanya pada perawat yang bertugas disana. Ternyata benar itu Kaluna yang dia kenal.

Maka sebagai teman yang baik, Nathan memberikan ucapan selamat pada Janu.

Nathan
|Selamat Bro!

Janu
For?|

|Lo bentar lagi jadi bapak😂

Maksudnya?|

Nathan terkekeh pelan. Tumben sekali seorang Janu Catra Danayaksa tidak bisa berpikir cepat begini.

|Dasar lemot
|Istri Lo hamil elah

Putra tunggal keluarga Hamizan itu mendengus karena Janu tak lagi membalas pesannya.

Terlalu kaget kah dia? Atau malah kesenangan?

Gak tau lah. Nathan berakhir meletakkan ponselnya dan menyesap americano yang dia pesan.

"Siapa?" Tanya Windy yang melihat ekspresi kekasihnya yang berubah-ubah saat membalas pesan.

"Janu."

"Kenapa sama Kak Janu?"

"Dia mau jadi bapak-bapak." Jawab Nathan seraya terkekeh pelan.

Windy mengernyit dahinya heran. "Maksud kamu?"

"Kaluna hamil."

Windy terdiam. Namun detik berikutnya gadis itu mengulas senyum tipis.

Ini akan seru. Gumamnya dalam hati.


***

Siang hari adalah waktu yang digunakan Kaluna untuk mengerjakan tugas akhirnya. Hal ini disebabkan ketika pagi dan malam tiba tubuhnya akan sulit dikendalikan.

Kaluna akan sering mual, badannya pun mudah lelah. Kehamilan ini sungguh menyiksanya.

Sebenernya sampai detik ini pun Kaluna masih belum menerima kehamilannya dengan sepenuh hati. Begitu banyak kata seandainya yang dia harapkan.

Seandainya Janu tidak tau tentang kehamilannya pasti sekarang dia sudah menggugurkan janin ini.

Seandainya saja Kaluna tidak hamil, pasti bulan depan dia sudah menetap di Paris.

Seandainya saja semua rencananya berjalan lancar, pasti Kaluna sudah bisa bahagia mengejar mimpinya.

Seandainya saja Kaluna tidak menikah dengan Janu pasti dia tidak perlu mengalami semua ini bukan?

Kaluna juga merasa iri dengan janinnya. Dia bahkan belum lahir ke dunia, tapi semua orang sudah menyayanginya.

Keluarga Janu langsung bertolak ke Bandung begitu mendengar Kaluna hamil. Mereka datang dengan wajah bahagia, membawa banyak barang dan makanan.

Mama Janu langsung memeluknya begitu tiba. Beliau mengucapkan banyak kalimat sayang dan tak henti-henti berterima kasih padanya karena sudah mau mengandung cucunya.

Neneknya juga memberi banyak petuah agar jangan sampai kelelahan serta menyuruhnya untuk banyak beristirahat.

Papa Janu memberikan Kaluna sebuah kartu debit baru. Katanya Kaluna bebas membeli apapun dengan kartu itu jika menginginkan sesuatu. Beliau juga menawarkan mobil lengkap dengan supir pribadi yang siap mengantarkan Kaluna kemanapun jika Janu sedang ada urusan. Yang jelas Kaluna tidak diizinkan berpergian menggunakan transportasi umum lagi, apalagi sendirian.

[✓] Arranged Married || BluesyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang