2

3.6K 291 14
                                    

Shani yang hendak memasukkan mobilnya ke dalam rumah melihat Christy yang baru saja turun dari taksi dan langsung berlari membuka gerbang.

Shani pun dengan gerakan cepat turun dari mobilnya dan mengejar adiknya itu.

"DEDEKK" Teriak Shani saat ia berlari mengejar Christy

"Pak tolong masukin mobil saya ya" Ucap Shani kepada satpam rumahnya

Shani pun berlari lagi mengejar Christy yang sudah masuk ke dalam rumah. Christy menaiki tangga dengan cepat lalu masuk ke kamarnya dan mengunci nya dari dalam.

Shani mengetuk pintu kamar Christy berkali-kali sambil memanggil nya.

"Dedekk plis buka pintunya" Ucap Shani yang terus mengetuk pintu tersebut

"Dedekk jangan kayak gini sayang. Ayo buka pintunya cici mau masuk. Dedekk.."

Gracia dan Zee yang sudah tiba di rumah pun menghampiri Shani yang masih saja memanggil-manggil Christy itu.

"Udah ci biarin aja dulu ya. Dedek pasti masih shock denger cici ngumumin hal itu tadi apalagi cici ga bilang dulu sama dedek sebelumnya kan" Ucap Gracia dengan mengusap punggung Shani

"Zoy, coba kamu ajak ngomong toya mungkin kalo sama kamu dia mau ngomong" Ucap Gracia kepada Zee yang berdiri disampingnya.

Zee mengangguk
"Iya ci"

"Cici bersih-bersih dikamar dulu ci, biarin dedek diurus sama zoya dulu" Ucap Gracia yang diangguki oleh Shani

Mereka berdua beranjak ke kamarnya masing-masing. Kamar mereka saling berhadapan, kamar Christy ada di ujung kanan berhadapan dengan kamar Shani, lalu kamar Gracia yang berada diujung kiri dan berhadapan dengan kamar Zee.

Tapi karna kedua adiknya ini sangat manja kepada cici-cicinya jadi kamar Zee dan Christy jarang dipakai, mereka selalu tidur bersama yaitu Zee dengan Gracia dan Christy dengan Shani.

Zee mulai mengetuk pintu kamar Christy.

"Toyy buka pintu nya dong, aku mau masuk. Kamu gapapa kan toy?" Ucap Zee di depan pintu itu

Tak lama kemudian pintu pun dibuka oleh Christy. Zee langsung masuk ke dalam dan melihat Christy yang duduk di tepi kasur dengan wajah yang sudah sembab. Air matanya sudah kering namun ia masih sesenggukan.

Zee ikut duduk disamping Christy lalu memeluk Christy seraya mengusap punggungnya.

"Jangan nangis kayak gini toy aku ikutan sedih ngeliat kamu rapuh kayak gini" Ucap Zee dengan suara pelan

Christy tidak membalas pelukan Zee, ia hanya menaruh dagunya di pundak Zee saja dengan penampilannya yang sudah kacau.

"C-ci Shani Zoy hikss.. Ak-aku gamau ditinggal ci-ci hiks.. hikss.. C-cici-"

"Ssstt udah toyy, kamu tenang yaa.. Masih ada aku sama ci gre yang akan selalu ada untuk kamu toyaa. Jangan takut" Ucap Zoya yang memotong ucapan Christy karna tidak kuat mendengar isak tangis Christy

Setelah itu mereka hanya saling diam dengan Zoya yang terus menenangkan Christy.

----------------------------------------------------------

Kini Gracia, Shani dan juga Zee tengah menonton TV bersama di lantai bawah. Beberapa kali Shani melirik kamar Christy berharap adiknya itu akan keluar kamar.

"Ci, sekarang banget ya?" Ucap Gracia tiba-tiba yang teringat kembali akan ucapan Shani tadi diatas panggung

Shani pun menoleh kepada Gracia.

"Zoya gamau ditinggal sama cici" Zee menyahut

Lalu Shani menatap ke arah Zee. Saat ia akan menjawab, terdengar suara pintu kamar yang dibuka oleh seseorang yang sudah ia tunggu-tunggu

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang