17

2.8K 261 14
                                    

Beberapa hari kemudian

Malam ini Gracia dan Christy sedang ke supermarket untuk membeli cemilan dan beberapa keperluan untuk rumah.

Shani yang sedang merapihkan kamar tidurnya dipanggil oleh Zee yang berjalan mendekatinya

"Ci Shani" Panggil Zee dengan nada lirih

"Kenapa Zee?" Sahut Shani yang masih sibuk merapihkan kasurnya

Zee diam berdiri di samping Shani sambil memperhatikan kedua tangan cicinya yang merapihkan selimut.

Lalu Shani duduk di tepi kasurnya dan mendongak kepada Zee.

"Kenapa, hm? Sini duduk" Ucap Shani sambil menarik tangan Zee agar duduk disampingnya

Setelah Zee duduk, ia malah menundukan kepalanya dihadapan sang cici.

"Hei, kenapa si ini adik kerennya cici. Zee mau cerita apa?" Tanya Shani seraya mengusap pipi adiknya itu

Perlahan Zee mengangkat wajahnya dan menatap lesu cicinya

"C-cici jangan marah dan jangan kaget yaa"

Shani dibuat bingung dan mengerutkan keningnya. Namun, tak lama dari itu ia menganggukkan kepalanya pelan

"Kamu mau cerita apa emangnya?"

Zee memejamkan matanya sambil menarik nafasnya

"Dalam waktu dekat ini kayaknya Zee mau ngumumin kelulusan Zee di jkt48 ci"

Sontak Shani terkejut atas penuturan sang adik yang membuatnya tidak menyangka.

"Maafin aku ya ci kalau aku gabisa nemenin toya dalam jangka waktu yang lama. Kegiatan aku di dunia akting udah sibuk banget ci dan aku harus memutuskan untuk memilih salah satunya. Aku mau keluar dari zona nyaman aku dan lebih memperluas kemampuan aku diluar sana ci"

"Aku mutusin ini juga ga gampang. Semoga cici ngerti yaa dan Zee mohon jangan kasih tau ini semua ke ci gre sama toya. Biarin mereka tau disaat hari dimana aku ngumumin itu" Pungkas Zee yang sudah meneteskan air matanya

Shani pun tidak bisa apa-apa. Dia hanya bisa menerima atas keputusan adiknya yang sudah memilih pilihannya. Shani juga tau menjadi Zee itu tidak mudah dan ia sangat mengerti tentang itu.

Shani tersenyum hangat lalu memeluk Zee ke dalam dekapannya.

"Mau kemanapun kamu melangkah, mau apapun keputusan kamu, cici pasti dukung kamu sayang. Cici bangga sama Zee yang berani ngambil keputusan sendiri. Cici cuma bisa dukung dan berdoa buat kamu supaya kamu jadi orang yang sukses dan tetap rendah hati walaupun nanti nama kamu udah terkenal dimana-mana"

Zee mengangguk di pelukan sang cici "Iya cici, makasih yaa"

Setelah itu Shani memberikan banyak wejangan untuk sang adik yang betah di pelukannya.

Hingga akhirnya suara mobil yang memasuki halaman rumah terdengar dan mereka langsung ke bawah.

Shani menggelengkan kepalanya saat melihat kantong belanja yang sangat banyak di bagasi mobil.

"Kalian belanja bulanan atau mau jualan sih?" Ucap Shani sambil membantu menenteng tas belanjaan itu

"Ci gre tuh ci kebanyakan masukin makanan ke keranjang sampe penuh" Sahut Christy yang kesulitan membawa tas belanja itu karena terasa berat

"Udah ketebak sih toy pasti kelakuannya ci gre si paling doyan makan" Ucap Zee yang memeluk tas belanja juga sambil berjalan di sebelah Gracia

"Biarin wleekk.. Nanti kalian juga pasti minta huuu" Balas Gracia dan berjalan mendahului mereka

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang