7

2.7K 264 22
                                    

Tiga hari berlalu dan hari ini adalah kepulangan Shani dari Bali yang akan bertemu adik-adiknya lagi. Namun, ia sudah diberi kabar bahwa Gracia dan Zee belum bisa pulang karna schedule promosi mereka menambah hari.

Shani pun tidak masalah asal mereka menjaga kesehatan meskipun kegiatan nya sibuk.

Shani tiba di bandara Soekarno-Hatta tepat jam sembilan pagi menjelang siang. Para member lain sudah berpamitan padanya untuk segera pulang ke rumah.

Sekarang hanya dirinya sendiri yang sedang menunggu taksi untuk mengantar nya pulang ke rumah. Ia sudah sangat tidak sabar bertemu dengan adik kecilnya yang ia tinggal sendiri dirumah.

Tak lama kemudian taksinya pun berhenti di depannya. Shani langsung masuk dan mobil tersebut pun melaju meninggalkan area bandara.

Sesampainya dirumah, Shani menyeret kopernya dan membawa beberapa tentengan oleh-oleh yang ia beli di Bali untuk adik-adiknya.

Rumahnya sangat sepi karena memang hanya ada Christy saja dirumah itu. Namun, dimana anak itu? Shani tidak melihatnya sama sekali.

Ia pun mengangkat kopernya ke atas kamarnya.

Saat membuka pintu kamarnya, Shani melihat punggung Christy yang tengah duduk bersandar di sebuah sofa yang ada dibalkon kamarnya.

Lantas ia pun menaruh kopernya begitu saja di samping pintu kamar mandi. Shani juga menaruh tas dan beberapa belanjaannya ke atas meja depan sofa kamarnya.

Shani melangkah mendekati Christy tanpa menimbulkan suara. Ia ingin memberikan kejutan pada adiknya itu.

Christy tersentak kaget saat kedua matanya ditutup dan pandangannya menjadi gelap.

"Aaaa ciciiii" Rengek Christy dengan memegang tangan Shani yang masih menutup kedua matanya. Christy sangat hafal dengan aroma cicinya itu makanya dia tau siapa si pelaku yang sudah membuatnya kaget.

Shani terkekeh pelan

"Kageett ish" Ucap Christy lagi saat Shani berjongkok di depannya

Shani tersenyum manis sambil mengusap rambut Christy dengan  lembut.

"Cici kangen" Ucap Shani pelan namun terdengar jelas di telinga Christy

"Me too" Balas Christy dengan memandang sendu wajah teduh cicinya

Shani berdiri dan mengulurkan kedua tangannya kepada Christy.

Christy menyambutnya dengan manja. Shani memeluk Christy dengan erat dalam gendongannya.

"Cium dulu sini" Ucap Shani mengelus kepala belakang Christy

Christy pun mengangkat kepalanya dan mengarahkan wajahnya kepada Shani.

Ia menerima kecupan hangat dan lembut yang selalu ia rindukan dari kemarin. Shani mencium wajahnya habis dari kening, matanya, hidungnya, pipinya, dan juga bibirnya.

Shani membawa Christy masuk ke dalam sambil terus mengecup pipi Christy dengan gemas.

"Dedek kurus ih, pasti males mam" Ucap Shani

"Nda suka mam sendiri" Balas Christy dengan lesu dan menaruh kepalanya di pundak Shani

"Badan kamu demam dari kapan, hum?" Tanya Shani sambil mengayun-ayunkan Crhisty di gendongannya

Ia memang sudah merasakan suhu tubuh Christy yang hangat saat pertama kali menyentuh kulitnya.

"Kayaknya semalem" Jawab Christy

"Periksa ke rumah sakit ya?"

Christy menggeleng tak mau

"Minum obat aja. Cici juga kan baru pulang, harusnya cici istirahat bukan gendong aku kayak gini. Aku mau turun aja deh" Ucap Christy sambil berusaha turun dari gendongan Shani

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang