14

2.4K 267 29
                                    

Melihat Christy yang semakin mengerang kesakitan, Shani pun membawa nya ke dalam kamar. Ia memberikan minum serta obat adiknya agar bisa meredakan rasa sakit itu.

Lalu Shani membaringkan Christy dan menyelimutinya. Perlahan kedua mata Christy terpejam dan nafasnya terlihat beraturan.

Setelah itu Shani keluar kamar dan menghampiri Muthe lagi yang masih setia di sofa ruang tamu.

"Kamu mau pulang jam berapa? Ini udah malem" Ucap Shani

Sedangkan Muthe bergeming dan menyilangkan kedua tangannya.

"Aku anterin deh sekarang" Ucap Shani lagi

"Baru juga sebentar aku disini masa udah disuruh pulang aja si ci" Balas Muthe dengan merajuk

Shani pun duduk disampingnya "Tapi ini udah malem mumuchang. Kamu juga abis latihan dan butuh istirahat yang cukup"

"Yauda oke aku pulang sekarang. Beneran dianterin cici ya?"

Shani mengangguk mengiyakan

Lalu mereka berdiri bersamaan. Shani mengambil kunci mobilnya terlebih dahulu dan langsung mengambil mobilnya.

Beberapa menit kemudian

Selepas Shani mengantarkan Muthe pulang, ia segera memasuki kamarnya dan mengecek adiknya.

Dahi Christy bercucuran keringat dan tampak gelisah yang membuat Shani bingung.

Lantas ia mendekati adiknya dan berbaring disampingnya.

Shani mengusap-usap kening Christy agar ia merasa lebih tenang.

Setelah memastikan adiknya sudah nyaman dengan tidurnya lagi, ia beranjak ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Lalu ia pergi ke bawah menuju dapur. Shani membuat kopi untuk menenangkan pikirannya yang resah.

Tak berselang lama, Gracia melihat cicinya yang sedang duduk di kursi pantry sambil menyesap kopi. Ia menghampirinya dan menahan tangan Shani yang hendak meminum kopi lagi.

"Ge.."

"Cici tuh gabole minum kopi kalo udah malem, kenapa masih dilakuin coba?" Ucap Gracia sedikit kesal

Memang benar yang dibilang adiknya itu, jika Shani minum kopi di malam hari pasti efeknya akan membuat ia susah tidur.

"Mikirin apa si ci?" Tanya Gracia yang daritadi memperhatikan wajah gelisah Shani

Lalu Shani pun menyerongkan badannya menghadap Gracia.

"Aku takut ge. Tadi dede kesakitan waktu liat mumuchang peluk aku. Kalo dia udah inget sama semuanya, aku takut dia beneran gamau deket sama kita lagi. Aku takut kalo dede marah dan perlakuan kasar aku waktu itu masih menyisakan rasa sakit dihatinya ge" Jawab Shani dengan perasaan gundah gulana

Gracia menyentuh punggung tangan Shani dan mengusapnya lembut

"Jangan takut ci, kita ngomong pelan-pelan sama dede dan minta maaf sama dia nanti. Sekarang cici ke kamar ya, gausa mikirin apa-apa lagi"

Shani pun mengangguk "Kamu juga ge"

Mereka pun beranjak ke kamarnya masing-masing.

Shani berbaring dan menatap Christy yang tidur dengan posisi telentang.

Jari telunjuknya terangkat menyentuh setiap inci wajah Christy. Kening, alis, mata, hidung, pipi, dan berakhir dibibir tipis milik Christy.

Setelah itu ia mengangkat dan memajukan wajahnya untuk mengecup setiap inci yang tadi ia sentuh.

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang