13

2.5K 250 19
                                    

Gadis mungil yang terusik dengan sinar matahari dari celah jendela kamarnya mulai membuka mata bulatnya. Ia sedikit menyipitkan matanya untuk melihat seseorang yang masih tidur nyaman disebelahnya.

Dengan perlahan ia mendudukkan dirinya dan bersandar di headboard kasur

"Ssshh.." Ringisnya karna pusing menyerang kepalanya

Ia menyurai rambutnya yang agak berantakan ke belakang.

Lalu tiba-tiba orang di sebelahnya memeluk dan membenamkan wajahnya di pinggangnya.

"Eunggh.." Lenguhnya yang perlahan membuka matanya sedikit

"Kamu udah bangun de?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah Shani

"Iyaa ci, udah" Jawab Christy canggung

Ia bingung harus bersikap apa ditambah Shani yang masih memeluknya seperti itu.

"Uumm.. maaf ci, aku mau ke kamar mandi sebentar boleh?"

Sedangkan Shani yang tadinya memejamkan mata lagi kini mendongak menatap sang adik.

"Boleh, cici anterin yaa"

Namun, Christy menahan Shani yang akan bangun.

"Gausa ci, aku bisa ko sendiri" Ucapnya sambil tersenyum

Shani pun membaringkan tubuhnya lagi saat Christy turun dari kasur karna sejujurnya entah kenapa badannya terasa tidak enak.

Ia memperhatikan adiknya yang berjalan menggunakan tongkat.

Seusai Christy membasuh wajahnya di dalam kamar mandi, ia menaiki kasurnya lagi.

"De" Panggil Shani dengan suara lembut

"Yaa?" Sahut Christy

Shani tersenyum sejenak "Kamu tinggal disini aja ya sama cici, sama Zee dan juga ci gre. Mau yaa?? Pliss"

Mendengar Shani yang memohon padanya, Christy jadi bingung dan berpikir.

"Umm.. aku boleh nanya ga?" Ujar Christy dengan suara pelan

"Bolehh, mau tanya apa?" Jawab Shani seraya menyandarkan punggungnya ke headboard kasur

Kini mereka sama-sama duduk bersandar dan saling bertatapan.

"Ci Shani beneran cici aku?" Tanya Christy

Lalu Shani tersenyum manis "Iyaa sayang beneran. Ci gre sama Zee juga kaka kamu. Kita saudara kandung de. Kamu dede bungsunya cici sekaligus dede yang paaaaling cici sayang"

Reflek senyum Christy terbit dengan sangat indahnya. Melihat senyum Christy yang sangat menyejukkan hatinya, Shani lebih melebarkan senyum dibibirnya.

Christy terkekeh dan menepuk punggung tangan Shani pelan "Ih ci Shani ko gitu sih. Nanti ci gre sama ka Zee iri gimana?"

Shani ikut tertawa pelan
"Jarang sih mereka begitu. Tapi cici tetep sayang mereka berdua ko. Biasanya mereka tu manja ke cici kalo diantara mereka berdua lagi ga ada"

"Nih misalnya yaa kalo Zee lagi syuting, atau jadwalnya ga bareng, atau apapun deh pas Zee itu ga sama ci gre nah ci gre tu pasti nunjukin manja nya ke cici"

"Itu berlaku juga buat sebaliknya. Kalo ci gre yang ga lagi sama Zee, yauda Zee pasti pengen nempel terus sama cici"

"Ini juga fun fact aja ya de, dulu waktu mami masih hamil Zee yang paling nungguin dan bawel banget itu ci gre. Kayak apapun deh dia bawel, yang mastiin mami ga kecapean lah, yang selalu ngajak ngobrol Zee dikandungan, dan pengennya tidur sama mami biar bisa elus perut mami. Eh pas zee keluar bener aja lagi itu anak mirip plek ketipleknya sama dia"

Waktu Yang Tersisa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang