( 22 ) Stabbing

591 83 24
                                    

{ FOUND YOU }



Semenjak hamil, Jennie jadi lebih sering terbangun ditengah malam. Dan disaat itu pasti ia selalu melakukan aktifitas, dan yang paling sering adalah makan

Tapi baru ia bangun, tak melihat suaminya ada disebelah nya, ia pun menatap ke arah kamar mandi

"SAYANG!"

Karena tak mendapat respon ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan memeriksa kamar mandi. Kosong, lalu dimana suaminya?

"Ck, suka sekali membuatku khawatir"

Jennie pun segera pergi keluar kamar, tapi langkahnya berhenti karena sudah melihat Victory yang duduk di balkon bersama Daniel

"Dia tidak hamil, di CCTV juga terlihat Dia hanya duduk di sebelah mu"

Victory menoleh menatap rekaman CCTV yang Daniel perlihatkan padanya "Bagaimana bisa Kau tahu ada CCTV di kamarnya"

"Selama Dia disini, Kau pikir disana Aku hanya diam. Aku pergi ke apartemen nya dan mencari nya sendiri. Bukankah Dia mengirim foto padamu itu jelas di kamarnya? Maka ku cari sumber kameranya. Ada di atas tempat tidur dan di atas meja rias nya"

Victory tersenyum senang, akhirnya masalah Krystal selesai juga

Daniel yang melihat Victory tiba-tiba menunduk dan menyeka air matanya yang hendak keluar pun menepuk-nepuk bahunya

"Aku tahu, Aku memang bisa di andalkan. Tidak perlu menangis"

Victory langsung menepis tangan Daniel dari bahunya "Siapa yang menangisi mu, sialan"

"Lalu? Bukankah bantuanku ini cukup di apresiasi?"

Victory menghela nafas "Aku butuh obat yang lebih baik dari yang sekarang Daniel, sekarang Aku jadi sering merasa sakit dengan tiba-tiba, pasti ada kan?"

"Ada, tapi tak akan kuberikan padamu"

"Why? Kau ingin Aku mati?"

"Obat keras Vic, kondisi tubuhmu tak memungkinkan untuk mengonsumsi nya"

"Berikan saja!"

Daniel menggeleng dan menghela nafas "Kau ingin cepat menemui mautmu? Obat ini hanya kan menahan rasa sakit saja, tidak membantu untuk kesembuhan mu, bahkan mungkin bisa memperburuk keadaan mu jika dikonsumsi terus menerus"

Victory mengacak rambutnya frustasi "Aku takut, Niel. Dulu Aku memang tak pernah takut jika sewaktu-waktu mautku datang, tapi sekarang rasanya berbeda, di setiap detik Aku selalu merasa takut"

Daniel yang melihat temannya itu tiba-tiba menangis pun langsung menepuk-nepuk bahunya untuk memberikan ketenangan. Ia paham betul dengan apa yang dirasakan temannya. Ia sudah lama berteman dengan Victory di Paris, jadi ia paham betul bagaimana kondisi temannya itu seperti apa

Di sisi lain Jennie yang baru masuk ke dalam kamar langsung ambruk jatuh ke bawah, air matanya keluar begitu saja, sakit, sangat sakit mendengar suaminya yang menangis seperti itu

Bohong jika Jennie selama ini tak memikirkan kondisi Victory, ia juga takut jika tiba-tiba maut memanggil suaminya

I'm scared too"





















{ FOUND YOU }



"Bukankah hari ini Kau akan bertemu teman-teman mu?"

FOUND YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang