Dreamers [on-going + revisi]

[tentang 3 penggantung mimpi]

“Puncak tertinggi menyayangi seorang penulis adalah dengan mengabadikan orang tersebut dan suatu karyanya.”

“kebiasaan seorang penulis adalah menyimpan seseorang didalam karyanya.”

“Cara ampuh untuk menjadi abadi adalah menjadi orang terkasih dari seorang seniman.”

○❃✾❃○

Sepenggal dua penggal kalimat-kalimat di atas. Adalah kata kata yang sering kita jumpai dalam sosial media. Dan rasanya, ini memang benar adanya.

Ini sebuah untaian kata yang di rangkai menjadi sebuah kisah persahabatan. Untuk mengingat dua orang hebat, dengan segala ciri khasnya.

Sebuah kisah, yang menyelipkan dua karakter orang hebat untuk menjalankan roda sebuah cerita.

Tentang seseorang yang suka mengungkapkan kata-kata indah yang mengalun untuk menenangkan hati yang diliputi lara dan seseorang yang tak suka berkata dan memilih untuk mengungkapkan lewat sebuah tindakan.

Tentang seorang yang suka mengekspresikan diri lewat nyanyian dan seorang lagi yang suka mengekspresikan diri lewat tulisan.

Tentang seorang dengan sejuta alasan untuk menutupi kesedihannya dan seorang lagi dengan sejuta topeng untuk menyembunyikan kesedihannya.

Sebuah kisah yang di tulis untuk mengenang dua orang yang mengukir sejuta memori.

Sebuah kisah persahabatan 3 orang remaja dengan berbagai mimpinya.

3 orang dengan karakternya yang berbeda beda. 3 orang dengan mimpi yang berbeda. 3 orang dengan sejuta memori yang terkenang.

Antara aku sang penguntai kata,
Dan kalian berdua sang memberi rasa.

Senang, bisa mengenal kalian berdua dalam masa menggantung mimpi di langit yang berhiaskan awan.