[01-Dream Middle School-]

31 7 3
                                    

"We only accept dreamers who are ready to make their dreams come true"

-Dream Middle school-

○❃✾❃○

Dream Middle School. Sekolah menengah pertama yang membuat setiap orang yang memasukinya berdecak kagum. Sekolah dengan fasilitas lengkap dan berkualitas. Sekolah dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Sekolah kaum konglomerat.

Vyera masuk, melewati gerbang utama. Halaman depan yang luas dan asri dengan bunga bunga yang bermekaran menyambut setiap yang memasukinya.

Halaman depannya aja kayak taman. Gimana isinya? Batin Vyera.

Gedung sekolah tiga lantai dengan kemegahannya mampu membuat setiap mata yang memandangnya sulit berkedip. Gedung dengan kelas-kelas utama berada. Di samping gedung utama terdapat gedung gedung lain. Gedung untuk beberapa kelas tambahan.

Vyera berdecak kagum. Membayangkan jika dia akan menghabiskan waktu tiga tahun di sekolah yang lebih mirip dengan istana dalam bayangannya.

Vyera menghela nafas berat, jantungnya berpacu cepat. Ia merasa sangat gugup, membayangkan dirinya yang kecil itu berada di sekolah besar nan mega. Membuatnya kembali mengingat niatan awalnya datang ke sekolah ini.

Hari ini, dia akan mengikuti tes untuk siswa penerima beasiswa. Dream Middle School bukan hanya sekolah untuk anak orang kaya dan berkuasa. Setiap tahunnya, Dream Middle School hanya menerima 80 Orang. Dan 10 diantaranya adalah anak penerima beasiswa. 70 orang dari kalangan orang-orang besar yang dipilih juga berdasarkan prioritas sekolah, dalam hal ini anak-anak para donatur sekolah dan anak-anak pejabat kaya, dan 10 lainnya dari kalangan orang biasa seperti Vyera saat ini.

Tentu, anak-anak dengan ambisi besar seperti Vyera namun terhalang oleh latar belakang keluarga. Hanya bisa menerobos masuk jika menjadi salah satu di antara 10 orang.

Memikirkan harus bersaing dengan puluhan anak berbakat, cerdas dan ambisius untuk memperebutkan 10 kursi membuat Vyera merasa sedikit pesimis.

Aku hanya bisa menginjakan kaki di sini jika aku lulus ujian ini dan menjadi 10 besar. Jika tidak, lupakan saja. Ayah tidak bisa membayar SPP yang setinggi mimpiku. Pikir Vyera.

"Good morning Sweet sister, Welcome to Dream Middle School," sapa seorang siswi berseragam Dream Middle school membuat Vyera merasa kelabakan.

Dia anak yang lumayan pendiam dan pemalu, untuk orang yang baru dikenalnya.

"Apa kau datang untuk ujian penerimaan beasiswa?" Tanyanya dengan begitu ramah. Membuat Vyera rasa canggung Vyera sedikit berkurang.

"I-iya kak. Maaf kalo boleh tanya, kemana aku harus pergi?" Tanyanya dengan sedikit mengesampingkan rasa malunya.

"Jangan canggung begitu. Ikutlah denganku aku akan mengantarmu," tukasnya sambil tersenyum manis.

Mereka berjalan beriringan menuju sebuah gedung yang luas, nyaris seluas gedung utama. Namun gedung utama lebih menjulang tinggi ke atas.

Kami hanya menerima para pemimpi yang siap untuk mewujudkan mimpinya. Slogan yang di ukir dalam bahasa Inggris di sebuah batu besar di tengah halaman depan.

"Keren bukan?" Tanya siswi tersebut tiba-tiba.

"Panggil aku Laura. Aku juga penerima beasiswa di sini. Jadi jangan sungkan."

"Ahh, namaku Vyera."

"Hai Vyera. Ujian itu sulit. Tapi kau harus berusaha untuk percaya diri. Mau ku beri bocoran?" Ungkap Laura melihat ke sana kemari.

Dreamers [on-going + revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang