Welcome to Chapter Four!
Happy Reading^^☽☾
Dua orang gadis yang tadinya sedang berjalan beriringan menjadi tersadar saat tidak menemukan sosok gadis lain yang merupakan sahabat mereka.
Mereka sempat bingung lantaran tidak mendapati sahabatnya di belakang. Hingga tak berselang lama, orang yang dimaksud pun muncul dengan wajah badmoodnya.
"Nah ini nih anaknya yang tiba-tiba ngilang kaya kang ghosting." sembur gadis berambut pendek.
"Dari mana, Ra?" tanya gadis lain yang berambut panjang.
"Ada di belakang." jawabnya.
"Muka lo kusut amat dah." ujar si rambut pendek.
"Ck, tadi ada cowok ngeselin banget." adunya.
"Cowok?" Kedua temannya mengernyit.
"Iya. Hp gue sampe jatuh gara-gara dia. Untung gak retak." kesalnya mengusap kecil LCD ponselnya.
"Kok bisa?" tanya temannya serempak.
"Ya bisa lah. Gue tadi jalan sambil main Hp. Trus malah nabrak dia." jawabnya malas.
"Yeee, itu sih salah lo jalan gak liat-liat." dengus si rambut pendek.
"Salah dia lah. Dia jalannya liat-liat tapi malah ngalangin jalan gue." gerutunya tidak mau disalahkan.
"Si kutu, malah nyalahin orang lain." menggeleng tidak habis pikir.
"Kaya gak tau Rora aja lo. Princess mah gak pernah salah." cibir si rambut panjang.
"Ihhh, kalian kok malah belain tuh cowok sih?" sewotnya.
Kedua temannya hanya diam tidak merespon ucapan gadis yang dipanggil Rora. Sepertinya temannya sudah lelah menghadapi Rora.
Rora, dia adalah gadis yang bertabrakan dengan Dohan di kantin. Nama lengkapnya yaitu Aurora Callysta Evilia. Sementara nama panggilannya ialah Rora.
Sesuai namanya yang cantik, fisiknya juga tak kalah cantik.
Rora memiliki tinggi badan 168 cm dengan tubuh ramping, namun di bagian tertentu lebih menonjol. Kulitnya halus dan sebening susu. Rambutnya hitam panjang bergelombang. Wajahnya cantik terkesan seksi, tidak bosan untuk dipandang.
Dengan keindahan fisik yang seperti itu, Rora terkenal di kalangan para mahasiswa, terutama mahasiswa laki-laki. Tak jarang ada yang secara terang-terangan mendekati Rora. Meski begitu, Rora tidak tertarik menjalin hubungan dengan pria di kampus.
Rora merupakan mahasiswi manajemen semester tiga. Itu berarti ia berada satu tingkat di atas Dohan. Meski begitu, umur Rora adalah dua tahun di atas Dohan. Seharusnya Rora sudah semester lima jika tidak memilih gap-year sebelumnya.
Fakultas Rora berbeda dengan fakultas Dohan. Tapi pagi ini ia berada di fakultas Dohan karena salah satu temannya berada di fakultas tersebut, yaitu si rambut pendek.
Mereka sudah berteman sejak duduk di bangku SMA. Tetapi saat akan memasuki perguruan tinggi, minat mereka tidak sama. Sehingga jurusan yang mereka ambil pun berbeda.
Kedua teman Rora diantaranya adalah Stefy dan Velin. Stefy si rambut panjang dan Velin si rambut pendek. Stefy merupakan mahasiswi jurusan akuntansi, sementara Velin merupakan mahasiswi jurusan Fisika. Di antara mereka bertiga, hanya jurusan Rora yang tidak dominan berhitung.
Rora memang tidak suka berhitung. Baginya itu sangat memusingkan. Rora lebih menyukai teori ketimbang rumus-rumus. Itu sebabnya ia tidak mengambil jurusan yang berhubungan dengan angka seperti kedua temannya.
Selain Stefy dan Velin, Rora tidak memiliki teman lain. Meski begitu, Rora bukan ansos. Teman-teman jurusan angkatannya tidak ada yang tidak mengenal Rora. Hanya saja mereka tidak akrab dengan Rora. Bahkan juga ada beberapa kating yang mengenal Rora.
Rora memiliki pribadi yang cukup ceria meski ia termasuk introvert. Rora tidak sungkan untuk memulai pembicaraan lebih dulu jika berada di situasi canggung. Sehingga Rora selalu merasa baik-baik saja meski di kelas hanya seorang diri karena yang lain memiliki circle.
Rora juga bukan tipe orang yang pemalu. Ia justru terbilang cukup pemberani. Bahkan dengan rekan lelakinya saja Rora tidak pernah canggung. Tidak ada hal yang ditakuti oleh Rora, kecuali ibunya.
Berbicara soal ibu, Rora merupakan anak tunggal. Ayahnya sudah tiada sejak ia berusia 15 tahun. Semenjak itu pula Rora hanya hidup berdua bersama ibunya karena ibunya tidak menikah lagi.
Meski ditinggal ayahnya pergi, kehidupan Rora tidak lantas kesulitan. Sebelum meninggal, ayahnya dulu adalah seorang CEO perusahaan. Sehingga ayahnya meninggalkan harta benda dalam jumlah yang sangat banyak, salah satunya adalah perusahaan.
Perusahaan tersebut dikelola oleh ibunya semenjak ayahnya tiada. Ibunya dulu adalah seorang lulusan bisnis. Jadi perusahaan tersebut bisa dikelola dengan baik oleh ibunya sendiri.
Oleh karena ibunya menjadi wanita karier, Rora jadi kurang diperhatikan. Ibunya selalu sibuk dengan urusan kantor hingga tidak memedulikan Rora. Semenjak memasuki SMA, hubungan Rora dengan ibunya tidak sedekat dulu.
Ibunya saat dulu adalah sosok yang hangat, selalu mengurus suami dan anaknya dengan baik. Setiap pulang sekolah, Rora juga tidak merasa kesepian karena ibunya selalu berada di rumah.
Dulu, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Ibunya berhenti bekerja semenjak menikah dengan ayahnya. Sehingga segala pekerjaan rumah dikerjakan oleh ibunya sendiri tanpa art.
Namun sekarang, ibunya tidak lagi menjadi ibu rumah tangga. Ibunya bahkan memperkejakan seorang art untuk mengurus rumah dan juga Rora. Jadi mulai SMA hingga sekarang, Rora diurus oleh art.
Rora kecewa? Tentu saja. Saat SMA merupakan masa-masa mencari jati diri. Ia butuh figur orang tua yang dapat membimbing dan memantau segala perilakunya. Namun Rora justru tidak mendapatkan itu sama sekali. Orang tuanya yang tersisa justru seperti menelantarkannya.
Satu hal yang tak pernah dilupakan ibunya mengenai dirinya adalah uang saku dan uang semesteran. Ibunya selalu mentransfer uang senilai 300 juta setiap bulannya. Sementara untuk uang semester, ibunya langsung mentransfer ke kampusnya sendiri.
Meski begitu, Rora tidak pernah sekali pun mengeluh atau pun protes terhadap ibunya. Ia tidak mau ribut dengan ibunya, itu melelahkan. Cukup dengan ia yang selalu mendengar ocehan-ocehan ibunya jika nilainya turun. Rora tidak ingin mendengar ocehan lain jika ia protes kepada ibunya mengenai apa yang ia rasakan selama ini.
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°To be Continued
°
°
°
°
°Rora nih termasuk anak broken home atau bukan?
Jangan lupa vote and comment ya.
See U on next chapter!
°
°
°🌙18 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
He's so Attractive but He's Younger
Acak[Cerita baru, masih hangat♨️] °•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•° "Pulang." Titahnya memegang tangan Rora. "Dih? Dateng-dateng sksd." Kagetnya melihat kehadiran si lelaki. "Saya bilang pulang, Rora." Tekannya dengan suara berat. "G...