Chapter 15

363 25 0
                                    

Hubungan Seungcheol sama Mingyu tuh makin lama ges makin lucu, kadang tuh ya Seungcheol bawa uji buat nginep di Mingyu, terus Mingyu inisiatif nginep di seungcheol kalau itu daddy daddy suka sibuk anak bungsu nya suka rewel.

Kayak sekarang ini nih, dihalaman depan rumah papih jo si ujii nangis dan lagi digendong sama Mingyu, uji nangis katanya jatuh dari sepedanya ican soalnya ketinggian sepedanya.

" Hiks hiks sakit hiks lutut jii sakit abang~~" Rengek Ujii.

" Sssshh jangan nangis nanti abang obatin ya uji ya, udah cup cup jangan nangis " Ucap Mingyu mencoba menenangkan ujii.

" Ujii janan nangis, ican punya mainan dino ujii mau main itu nanti ican kasih yang Brontosaurus kemarin ican dikasih sama Ayah han " Kata Ican.

Ujii berhenti menangis, lihatlah anak segemac ini berhenti menangis meninggalkan jejak mata merah idung merah dan pipi basah juga memerah.

" Ujii mau main hum? Kalau iya main ya main nya sambil abang obatin luka uji mau? " Tawar Mingyu kasian kalau luka nya ga diobatin nanti infeksi.

" Mau jii mau ain, ican main dino ya" Balas Ujii.

Ican mengangguk semangat, dia langsung kedalam mengambil 2 karakter Dinosaurus.

" Ujii liat ican bawa yang stego ujii yang bronto yaa, kalau yang t-rex sama spino ican ndak punya " Sahut ican.

" Nda apa apa nanti, bronto sama stego nya jadi temanan sama kayak jii sama can " Jawab Uji.

Mingyu yang denger celotehan kedua bocah di depan nya terkekeh geli, aa mereka sangat menggemaskan memang.

" Okay okay ujii turun dulu ya, abang obatin dulu kakinya " Seru Mingyu.

Ujii menurut, ia langsung turun dari gendongan Mingyu tentu dengan bantuan Mingyu secara merendahkan badanya.

" Ujii abang liat mana lukanya" Kata Mingyu.

Uji langsung menunjukan kaki sebelah kirinya yang terdapat luka gesekan aspal jalanan komplek mereka.

" Owalah, tahan ya uji ini lukanya abang bersihin dulu " Dengan hati hati Mingyu membersihkan luka itu dengan kapas dan alkohol yang sempat ia minta tadi pada bonon.

" Abang p-perih " Ringis Ujii.

" Ga apa apa udah kok, nah ini abang tempel plaster udah deh! " Ujar Mingyu.

Kaki ujii pun selesai diobati, bahkan ujii sekarang tidak merasakan sakit lagi.

" Udah nda sakit makasih abang aming " Kata Ujii dengan mata berbinar.

" Sama sama ujii " Balas Mingyu tidak lupa ia gusak gemas rambut anak itu.

" Ican ayo main! " Seru Ujii.

" Ayo! " Balas Ican.

Keduanya anteng bermain di halaman, meninggalkan Mingyu dengan tatapan menggemaskan dan hangat.

Asyik memperhatikan, uji dan ican Mingyu sampe gak sadar ada Joshua yang daritadi manggil dirinya.

" Hei! fokus banget liatin calon anaknya " Gurau Joshua.

" Eh pih, hehehe gak ada juga " Kelak Mingyu.

" Gausah gitu, nih ya gyu papih kasih tahu aja mungkin sekarang buat kamu untuk menjadi seorang ibu dari Juna ochi wonu itu gampang soalnya mereka itu gede, kalau ujii dia anak kecil yang masih ingin eksplor dengan dunianya, sedangkan mereka bertiga mungkin hanya butuh pelukan kasih dan cinta seorang ibu, inget banget mereka berempat dari waktu uji masih bayi dan mereka anak remaja kelas 7 SMP tuh gak pernah dapat kasih sayang dari ibu mereka, kasian mereka tapi sekarang papih juga bangga karena mereka udah bisa lawan rasa sakit itu dan mulai ikhlas papih harap gyu kamu bisa jadi yang terbaik buat mereka ya, papih inget jelas depresinya ayah kamu dan seungcheol saat ditinggal pasangan mereka begitu pula papih merasakannya " Ucap Joshua.

Mingyu terdiam, ya dia ingat sedari kecil abang dan kokohnya memang sangat tak suka dengan sang ibu, saat itu keadaan dirinya yang akan memasuki sekolah SMP melihat sang ibu pergi begitu saja meninggalkan sang ayah dengan seorang lelaki, dan di rumah ada abang dan kokohnya yang menatap kecewa pada sang ibu begitu pula ayah yang hanya memasang ekspresi datar.

" Igyu gak mau kayak ibu, iguu mau kayak ayah yang selalu bertahan demi anak anak nya " Gumam Mingyu.

Joshua mendengar gumaman Mingyu merasa bangga, ternyata asuhan Jeonghan sangat berpengaruh bagi anak anaknya meski tak ada campur tangan ibu dari mereka.

"Lanjutin ya jagain dulu ican ama ujii, Papih harus meeting oh iya seungcheol juga sama Jeonghan juga katanya pulang malam kalau papih usahakan Jam 5 sore udah pulang ya, dan tolong nanti ke wonu sama Deka tolong jemput Awan ama bonon ya di tempat bimbelnya" Ucap Joshua.

" Okay pih semangat, makasih juga yaa nasihat nya hehehe" Balas Mingyu.

Joshua tersenyum dan mengangguk, ia berlalu dari pekarangan rumah nya pergi ke tempat dimana ia harus bekerja.

Mingyu diam, setelah Joshua berlalu ia diam hening memikirkan ambisi nya untuk tidak akan pernah seperti sang ibu yang meningalkan nya begitu saja, dia bertekad untuk menjadi seorang ibu yang selalu bisa diandalkan untuk anak nya.

" Gw harus bisa meranin diri gw dengan baik bagaimana figur seorang ibu yang baik, dan seorang abang yang baik buat Uji " Gumam Mingyu dengan senyuman hangatnya.













T. B. C.
Segitu dulu guys, ditunggu terus update an selanjutnya yaa kita liat bagaimana Mingyu yang memerankan seorang ibu sekaligus abang nihh, Jangan lupa VOTE dan see you!

3 Duda {Feat Cheolgyu+hanshua). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang