Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang. Keduanya sama-sama diam, namun ribut di dalam pikiran masing-masing.
"Maafin aku, aku gak nyangka kalo ada Januar disana" ucap Grace mengawali.
"Gak papa, mas cuma agak kurang suka pas dia ngomong kalo dia suka sama mantan dari temennya."
Setelah itu, mereka diam kembali. Jujur Grace masih bingung, kapan waktu yang pas untuk mengakui jika jiwa ini bukanlah jiwa Grace sungguhan. Grace takut jika Richo akan menjauhinya.
Apalagi Januar yang juga merasa Grace yang sekarang telah berubah. Apakah Grace harus mengakuinya sekarang?.
"Kenapa?" Tanya Richo menatap khawatir Grace.
"Aku mau ngomong sesuatu, tapi kayanya lebih enak dirumah".
"Biar nanti abis ngomong langsung ci
pokan?" Tanya Richo dengan kekehannya.
Grace mengabaikannya, tapi kemudian Richo tertawa dan kembali memegang tangan Grace dan sesekali mengecupinya.
-o0o-
Setelah sampai di rumah, mereka berdua menuju kamar. Grace tidak langsung membersihkan diri, tapi pergi ke balkon. Richo juga hanya melepas jas nya kamudian berbaring di ranjang.
"Aku takut kalo aku ngomong ini, mas bakal marah" ucap Grace.
Richo yang mendengarnya kemudian berjalan menghampiri Grace.
"Ngomong aja, mas gak bakal marah"
Grace tampak berpikir sejenak, kemudian menghela nafasnya.
"Aku bukan Grace" jawab Grace menatap Richo.
Richo menatap penuh tanda tanya.
"Aku tau ini konyol banget, aku juga gak tau kenapa jadi gini, nama asli aku Irissia Aratrika. Waktu itu aku di uks, tiba-tiba aku bangun dan, aku bangun di samping mas. Dan waktu itu, kalo gak salah malemnya mas abis merawanin Grace."
"Kenapa kamu ga bilang dari awal?" Tanya Richo menjauh dari Grace.
"Karena aku takut kalo mas bakal benci sama aku"
"Harusnya kamu gausah bilang, trus, dimana Grace yang dulu?"
"Disini"
Grace yang asli tiba-tiba muncul dari dinding, seorang lelaki juga ikut di belakangnya.
"Aku yang nyuruh Irissia buat gantiin aku" ucap Grace yang asli.
"Om Richo jangan nyalahin Iris, ini semua karena kemauan aku. Om Richo tau kan, aku sama sekali ga ada rasa sama Om Richo. So please, aku ga ada pilihan selain ini. Aku bahagia hidup sama Naren di alam yang berbeda. Jadi, kalian juga harus bisa. Maaf" sambung Grace asli kemudian tubuhnya mulai memudar.
Richo menatap Grace dalam-dalam. Sementara Grace menatap Richo ragu. Ia tidak bisa menebak apa yang akan Richo lakukan. Yang pastinya, jika Richo marah, ia tak bisa berbuat apa-apa. Grace hanya bisa mewajarinya.
"Mas mau sendiri dulu ya" ucap Richo kemudian mencium dahi Grace, lalu pergi keluar kamar.
Grace mengangguk. Mereka sama-sama membutuhkan waktu untuk mereka sendiri.
-o0o-
Jam 22:45.
Grace keluar dari kamar mandi, ia baru saja menyelesaikan mandinya. Kemudian berjalan menuju lemari, ia mengambil sebuah buku catatan yang pertama ia lihat saat ia disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife
RomantizmGracella, tidak menginginkan pernikahan ini. Maka dari itu, ia menukarkan jiwanya dengan orang lain. Yang tak lain adalah Irissia. Remaja SMA berusia 18 tahun yang kini menduduki bangku kelas 12 SMA. Panggil saja Iris, saat ia tengah menghindari pe...