Bab 28: Love Bomb

495 70 24
                                    

Semalaman Ricky tidak bisa tidur memikirkan kejadian tadi siang. Kepalanya penuh dengan gadis itu. Ricky takut, aksi confessnya tadi siang malah membuat hubungan mereka berdua semakin menjauh.

 Ricky takut, aksi confessnya tadi siang malah membuat hubungan mereka berdua semakin menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ricky tersenyum membaca pesannya dengan Hiyyih, Ia bisa bernafas lega karena hubungannya dengan Hiyyih tidak canggung dan berjalan seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ricky tersenyum membaca pesannya dengan Hiyyih, Ia bisa bernafas lega karena hubungannya dengan Hiyyih tidak canggung dan berjalan seperti biasa. Sepertinya malam ini Ia bisa tertidur nyenyak.








"Tumben banget udah rapi jam segini?" Ujar Mama Ricky ketika melihat anaknya sudah duduk manis di meja makan sambil menikmati roti lapis yang Ia buat alakadarnya.

"Biar gak telat," jawab Ricky singkat sambil mengunyah roti lapisnya.

Mamanya melihat ke arah jam yang tertempel di dinding, ternyata masih pukul 06:00. Biasanya juga jam segini anaknya belum bangun.

Ricky menyelesaikan sarapannya secepat kilat dan pamit ke Mamanya, "Ma, Ricky berangkat dulu ya."

"Iya, hati-hati ya nak." Mamanya pun tersenyum bangga melihat anak semata wayangnya yang tiba-tiba berubah menjadi rajin.

Hari ini, Ricky mulai menjalankan misinya dengan menjemput Hiyyih ke sekolah. Ia sengaja bangun dan berangkat lebih pagi untuk menjemput gadis itu. Tentunya tanpa sepengetahuan Hiyyih.

Pukul 06:15, Ricky sudah tiba di depan rumah gadis itu sambil menunggu Hiyyih keluar.

Sampai akhirnya, Ricky mendengar suara pintu terbuka dan muncul lah sosok yang sedari tadi Ia tunggu.

Perempuan itu nampak terkejut dengan kehadiran Ricky, "lo ngapain di sini?"

"Jemput lo," jawab Ricky dengan cengiran khasnya.

"Gue kan gak minta dijemput, maksud gue, lo gak bilang kalo mau jemput gue." Untung aja saat itu Hiyyih belum memesan ojolnya.

"Biar surprise. Udah siap belum, kalo udah buruan naik nanti telat, lo kan gak suka kalo berangkatnya mepet."

Somethin Kinda Crazy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang