Bab 4: English Club

1K 239 13
                                    

Bel pulang sekolah menggema di seluruh penjuru sekolah. Murid-murid langsung merapikan buku yang ada di atas meja dan bersiap-siap untuk pulang.

Begitu juga dengan Ricky. Dilihatnya Vicky masih asik mencatat.

"Lanjutin di rumah aja, yuk kita pulang!" Ajak Ricky.

Setiap hari mereka emang selalu berangkat dan pulang bareng, walaupun rumah mereka gak searah tapi Ricky secara sukarela mau mengantarkan sahabatnya itu. Padahal Vicky udah sering nolak karena gak mau ngerepotin Ricky tapi tetep aja ye kan namanya juga udah bucin, mau rumahnya beda pulau pun juga tetep dianterin.

"Duluan aja, Rick. Gue hari ini ada rapat osis." Fyi, Vicky ini anggota osis yang cukup aktif bahkan Vicky udah ngerencanain buat nyalon jadi ketos tahun depan saat dirinya naik ke kelas 11.

"Rapat mulu gak guna, nyape-nyapein doang. Gara-gara ini lo jadi sering pulang malem."

Emang semenjak masuk osis, Vicky jadi sering balik abis maghrib atau bahkan jam 8 malam. Ricky sendiri juga bingung sebenarnya apa sih yang dirapatin sampe selama itu.

"Yaudah sih, Rick. Gue aja gak masalah kok, lo balik duluan aja nanti gue bisa nebeng Eliza."

"Gue tungguin aja gimana?" Tawar Ricky.

"Gak usah, Rick... Lama."

Ricky pun akhirnya mengalah. "Yaudah ke ruang osisnya barengan aja yuk."

Vicky menghentikan aksi mencatatnya dan memasukan alat tulisnya ke kotak pensil lalu memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Yaudah ayok."

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ruang osis.

"Gue denger dari Gyuvin, lo ngelempar bola ke Iyong ya."

"Gak sengaja."

"Kenapa gak mau minta maaf?"

"Kata siapa, gue udah minta maaf kok."

"Tapi awalnya lo gak mau minta maaf." Vicky sudah mendengar semua tentang kejadian di lapangan tadi dari teman-temannya.

"Karena gue ngerasa gak salah," jawab Ricky tak acuh.

"Ricky... Gak boleh gitu, mau disengaja atau gak disengaja lo tetep harus minta maaf karena udah nyelakain orang. Untung anaknya gak kenapa-kenapa." Vicky mulai menceramahi Ricky.

Ricky sih udah biasa diceramahin Vicky tapi biasanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

"Iya iyaa ibu periiiii..."

Karena arah yang mereka tuju berbeda, mereka pun berhenti di persimpangan lorong.

"Gue balik yaa, kalo udah sampe rumah kabarin gue," ujar Ricky sembari mengacak rambut Vicky.

"Iya bawel!!"

Udah kewajiban bagi Vicky untuk selalu menghubungi Ricky tiap Ia sudah sampai di rumah. Kalo gak dikabarin? Ya Ricky ngambek...

Vicky berjalan menuju ruang osis yang letaknya paling ujung, dilihatnya ada Haru yang lagi celingukan depan pintu ruang osis.

"Nyari siapa, Ru?" Tanya Vicky.

"Ehh Vicky, ini gue mau nganterin flashdisk punya Julian ketinggalan di kolong meja." Haru menyodorkan sebuah benda kecil berwarna hitam pada Vicky.

"Kenapa gak masuk aja sih hahaha. Yaudah sini biar gue yang kasih." Vicky mengambil flashdisk dari tangan Haru.

"Hehe takutnya lagi pada rapat nanti ganggu lagi."

"Rapatnya masih setengah jam lagi hahaha."

Kemudian hening....

Somethin Kinda Crazy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang