Bab 15: Those Eyes

1K 252 35
                                    

Setelah melihat penampilan lomba fashion show, Ricky memutuskan untuk mencari tempat sepi di mana dia bisa mengistirahatkan tubuhnya. Dirinya tidak mungkin pergi ke kelas karena pasti akan bertemu dengan Vicky.

 Dirinya tidak mungkin pergi ke kelas karena pasti akan bertemu dengan Vicky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pilihannya jatuh kepada taman belakang sekolah. Di sini sangat sepi dan tenang karena murid-murid masih sibuk mengikuti dan menonton beberapa lomba yang masih terlaksana.

Ricky membaringkan tubuhnya di atas kursi yang tidak lebih panjang dari ukuran tubuhnya. Dia menekuk kaki kirinya dan menutupi matanya yang silau terkena cahaya matahari dengan lengan kanannya.

Dia memejamkan matanya sembari menikmati semilir angin hingga lelaki itu tak sanggup menahan kantuknya.

Entah sudah berapa menit Ricky tertidur yang jelas sekarang dirinya sedang bermimpi bertemu malaikat, ah bukan... bidadari??

Wajah bidadari itu tersamarkan oleh cahaya matahari. Ricky menyipitkan matanya mencoba untuk melihat jelas sosok tersebut.

Jari jemarinya yang lentik berusaha melambai di depan mata Ricky, seperti ingin memastikan kesadaran lelaki itu.

Samar-samar Ricky bisa mendengar suara sosok tersebut, tetapi mengapa ini semua terasa nyata, bahkan suaranya sangat familier. Ricky pernah mendengar suara itu.

Sosok tersebut perlahan makin mendekat dan kini Ricky bisa melihat dengan jelas wajah bidadari di hadapannya.

"WOY BANGUN!!" Hiyyih berteriak tepat di depan mukanya.

Ternyata ini bukan mimpi???

Ricky sudah tersadar sepenuhnya. Sosok yang sedari tadi dia lihat bukanlah bidadari melainkan Hiyyih dengan kostum angel yang masih melekat di tubuhnya.

Mengapa gadis itu berada di sini? Kenapa juga ia masih mengenakan kostum itu dan sudah berapa lama Ricky tertidur? Banyak pertanyaan di kepalanya.


Ricky beranjak bangun dari posisi tidurnya. "Ngapain lo di sini?" Tanya Ricky.

"Harusnya gue yang nanya, ngapain lo tidur di sini." Hiyyih duduk di sebelah pemuda yang sedang mengerjapkan kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Ketiduran," jawabnya singkat.

"Ohh gue kira lo pingsan," ujar Hiyyih dengan raut sedikit khawatir.

"Gue kira malah udah mati dan di surga." Ucapan lelaki itu sontak membuat Hiyyih membulatkan matanya.

"Sembarangan banget ngomongnya."

Somethin Kinda Crazy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang