Sudah 2 minggu berturut-turut Haru menerima bekal dari sosok misterius. Kalau kata Julian sih Secret Admirer atau bisa disebut penggemar rahasia.
Kalau ditanya apakah Haru mencari tau siapa pengirimnya, ya tentu aja Haru diam-diam mencari tahu.
Beberapa kali Haru datang pagi untuk menangkap basah pelakunya tapi Ia selalu keduluan.
Pernah juga Haru datang jam 6 pagi bahkan dirinya yakin bahwa Ia adalah orang pertama yang datang ke sekolah.
Sayangnya pada hari itu secret admirernya tidak mengirimkan bekal seperti biasa, padahal Haru sudah bersembunyi di suatu tempat agar sosok itu tidak melihatnya.
Hari ini, ia diberikan bekal lagi oleh sosok misterius itu dengan sticky notes yang berisi kata-kata penyemangat seperti biasa.
Julian agak sedikit gemas melihat sahabatnya yang sepertinya tidak bertekad lagi untuk mencari tahu siapa penggemar rahasianya itu.
"Bro, c'mon! Lo gak penasaran emangnya?" Ujar Julian.
"Penasaran lah tapi gimana, lo sendiri tau kan gue beberapa kali nyoba nyari tau orangnya tapi gak pernah ketemu." -Haru
"Mungkin gak kalo penggemar rahasia lo itu temen sekelas kita," ujar Julian.
Mendengar itu Haru langsung menyapukan pandangannya ke setiap kelas dan memperhatikan teman-temannya yang sibuk dengan dunia masing-masing.
"Gak mungkin lah," ujar Haru.
"Kenapa gak mungkin, mungkin aja gak sih. Coba lo perhatiin satu-satu deh siapa yang paling sus di sini." Julian dan Haru pun mulai memperhatikan teman-temannya satu per satu layaknya detektif.
"Menurut lo siapa, Jul?" Tanya Haru.
"Gue sih punya 3 tersangka di sini," ujar Julian dengan nada sepelan mungkin.
"Banyak banget bro, siapa aja tuh." -Haru
"Pertama Hanni, lo inget kan dia pernah naksir lo pas semester 1, bisa jadi sampe sekarang dia masih naksir lo dan malu ngungkapinnya jadi dia cuma bisa ngaggumin lo dalam diam." -Julian
"Gak mungkin deh bro. Hanni kan udah punya pacar." -Haru
Julian sampe lupa kalau Hanni udah punya pacar. "Oh iya bener juga, yaudah kita blacklist Hanni. Lanjut tersangka kedua ya." Haru hanya mengangguk sambil fokus mendengarkan Julian.
"Yang kedua Reina, menurut gue dia juga mencurigakan." -Julian
"Reina gak juga deh menurut gue." -Haru
"Bro, dia kan selalu dateng pagi. Literally murid pertama yang dateng. Terus pas hari di mana waktu lo dateng pagi banget kebetulan si Reina gak masuk sekolah makanya dia gak sempet ngasih bekal ke elo." Eh ada benernya juga, pas itu Reina emang gak masuk karena sakit.
"Bener juga ya. Oke deh Reina kita keep sebagai tersangka. Lanjut yang ketiga siapa nih." - Haru
"Hikaru!" Julian menjentikkan kedua jarinya.
Haru refleks menoleh ke arah gadis berpotongan bob yang sedang memakan risol di tangannya.
"Gila lo, gak mungkin lah. Doi tomboy banget coyy." -Haru
KAMU SEDANG MEMBACA
Somethin Kinda Crazy ✓
FanfictionHuening Bahiyyih menyukai Watanabe Haru sejak pertama kali ia bertabrakan dengan pria itu di lorong sekolah. Haru yang memiliki senyum manis dan sikap yang ramah membuat Hiyyih jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun karena tidak memiliki nyali ya...