Bab 20: New Class

405 73 5
                                    

Hiyyih berdiri di depan papan majalah dinding untuk mencari namanya di daftar kelas.

Telunjuknya menelusuri kertas putih berisi nama-nama murid kelas 11 MIPA 1. Ia menemukan nama 'Youngeun' namun tak ada namanya di sana.

"Hufttt gak sekelas sama Iyong," Hiyyih menghela nafas kecewa karena tidak sekelas dengan sahabatnya.

Begitu pun juga Anton dan Juan, keduanya berada di kelas yang sama yaitu 11 MIPA 3 sementara Hiyyih berada di kelas 11 MIPA 2.

Gadis itu sedikit kecewa karena tidak ada satupun sahabatnya yang sekelas dengannya dan itu artinya Ia harus mencari teman baru lagi.

11 MIPA 2 berada di lantai dasar samping perpustakaan, Ia pun berjalan menuju kelas barunya.

Tepat di depan kelas Ia melihat Sully, teman sekelasnya saat kelas 10 yang juga mau masuk ke dalam kelas tersebut.

Langsung saja Hiyyih meneriaki gadis tersebut.

"SULLY!!!!"

Sully tersentak begitu mendengar teriakan dari arah berlawan yang memanggil namanya.

Gadis itu menengok mencari sumber suara tersebut.

Gadis itu menengok mencari sumber suara tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh Hiyyih... "

"Lo di MIPA2 juga??" Tanya Hiyyih yang terlihat excited karena menemukan teman yang Ia kenal.

Walaupun sebelumnya Ia tidak begitu dekat dengan Sully namun beberapa kali mereka kerap mengobrol bahkan Hiyyih pernah satu kelompok dengan Sully saat mapel bahasa inggris.

Sully juga masuk dalam jajaran murid berprestasi di kelasnya, bisa dibilang salah satu saingannya selain Juan dalam hal akademik.

"Iya nih, lo juga?" Sully bertanya balik.

"Iya gue juga di sini. Lo duduk sama siapa?" Hiyyih sangat berharap bahwa Sully belum menemukan teman sebangkunya agar gadis itu bisa duduk bersamanya.

Sully pun menggeleng pelan, "belum."

"Duduk bareng gue yuk," ajak Hiyyih.

"Iya, boleh." Untungnya Sully mau duduk bareng Hiyyih.

Mereka pun masuk ke dalam kelas bersama dan mencari tempat duduk yang belum terisi.

Ternyata di dalam kelas sudah cukup ramai. Hiyyih yang biasanya duduk di barisan depan pun sedikit kecewa karena tempat duduk yang biasanya paling dihindari oleh murid-murid kini sudah terisi penuh.

Sisa beberapa bangku di baris belakang yang dikelilingi oleh murid laki-laki.

"Mau duduk di situ?" Tanya Hiyyih pada Sully yang sepertinya juga agak keberatan duduk di belakang.

"Mau gimana lagi," ujarnya pasrah.

Akhirnya mereka duduk di barisan kedua dari belakang dekat jendela.

Somethin Kinda Crazy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang