Bab 10: Anything Goes

1.1K 238 26
                                    

Memang hari ini nasib Ricky kurang beruntung. Pertama, dia telah kehilangan sahabat sekaligus cinta pertamanya yaitu Vicky Jang karena ternyata gadis itu sudah berpacaran dengan musuh bebuyutannya alias Watanabe Haru. Kedua, wajahnya yang tampan dan mulus tanpa pori-pori ini pun kini dihiasi memar dan luka akibat kena tonjok Haru. Dan yang ketiga, dia diberi hukuman untuk membersihkan laboratorium IPA sementara Haru cuma dijemur di lapangan doang.

Ini benar-benar gak adil buat Ricky. Pokoknya ini semua salah Haru. Dasar Haru sialan!!!

Ricky yang seumur hidup belum pernah memegang alat-alat kebersihan seperti sapu, pel-an, pengki dan kemoceng kini harus melakukan itu untuk menjalankan hukumannya.

Di bahunya juga tersampir lap yang sudah lusuh dan bau apek. Bisa kalian bayangkan gimana betenya Ricky.

Harusnya hari ini dia sudah berada di rumahnya dan berleha-leha di kamar bukannya malah bersihin lab.

Ricky menaruh asal alat-alat kebersihan itu dan menyenderkan tubuhnya di salah satu meja sambil bersedekap dada.

"Anjir lah ini gue harus mulai dari mana dulu," keluhnya.

Seumur-umur dia gak pernah ngerjain pekerjaan rumah karena ada Asisten Rumah Tangga yang melakukan itu semua.

Apalagi banyak alat-alat yang rawan pecah di lab. Kalau Ricky gak sengaja mecahin bisa makin nambah hukumannya.

Di saat pikirannya sedang kacau, Ia tidak sengaja mendengar suara tangisan perempuan di dalam sana.

Ricky celingukan mencari sumber suara, bulu kuduknya tiba-tiba berdiri dan hawa di ruangan ini berubah menjadi dingin.

Tolong lah mbak kunti kalau mau nakutin liat sikon dong, gue lagi banyak masalah jangan nambah-nambahin dong.

"Hiks... Hiks... Hiks... " Suara itu semakin kencang.

"Siapa itu!?" Suaranya berasal dari balik island bench yang berada di depannya.

"Siapa itu!?" Suaranya berasal dari balik island bench yang berada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ricky memberanikan diri mendekat ke arah sumber suara.

"Hiks... Hiks.. Hiks... " Suara tangisan itu semakin terdengar.

"Keluar lo setan gue gak takut, masalah gue lebih berat dari lo jadi yang harusnya nangis itu gue bukan lo!!" Ricky semakin menantang sosok itu hingga akhirnya suara tangisan itu berhenti.

Ricky mengelus dadanya lega, "emang harus diomelin dulu tuh setan bar diem."

"GUE BUKAN SETAN ANJIR!!" Ricky kembali dikagetkan dengan sosok yang tiba-tiba muncul dari balik island bench dengan mata sembap, rambut berantakan dan wajah yang kusut.

Somethin Kinda Crazy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang