dua

138 31 0
                                    

Jakarta, Agustus 2014

Dunia hiburan tanah air sedang dihebohkan dengan pemberitaan "Aryan gitaris Mahaka Band memiliki seorang anak perempuan berusia 4 tahun!"

Bukan hanya dunia hiburan, tapi dunia Karina juga ikut kebolak-balik. Ia berulang kali menghembuskan nafas dan menggelengkan kepala.

Ternyata Rahayu benar, ternyata apa yang dilihat Rahayu malam itu benar. Aryan udah punya anak!
Tapi istrinya siapa?

Bukan hanya Karina yang bertanya tapi semua orang pasti bertanya-tanya, siapa ibu dari anak tersebut? siapa perempuan yang berhasil memiliki hati seorang Aryan?

Siapa?

Berbanding terbalik dengan Karina yang bingung memikirkan siapa istri Aryan, Rahayu justru termenung memikirkan siapa yang membocorkan hal itu ke media.

Tentu bukan dirinya, ia memastikan ke Aryan kalau malam itu yang dia lihat hanyalah mobil dan gelapnya parkiran. Tidak ada yang lain, tidak ada Aryan di parkiran. Apalagi Aryan yang sedang menggendong anak kecil.

Dan Rahayu selalu menepati omongannya, janjinya kepada Aryan dan juga dirinya sendiri.

Karina mengambil remot televisi lalu menekan tombol on, layar televisi yang semula hitam sekarang menampilkan jingle salah satu acara gosip.

Jam di dinding menunjukkan pukul empat sore, sudah waktunya acara gosip itu tayang menyebarkan berita-berita panas terbaru mengenai kehidupan selebritas tanah air dan mancanegara.

Yang menjadi topik utama sore ini tentu saja Aryan, masih membahas siapakah istri lelaki tampan tersebut.

Karina menatap layar televisi begitu instens, ia seperti sedang mengingat sesuatu. Sosok yang ditampilkan di layar televisi tampak familiar, tidak begitu asing untuk Karina meski sosok tersebut tidak begitu jelas.

"Ay....." Panggil Karina.

Rahayu tidak menyahut, ia asik memandangi kepadatan ibu kota dari balik jendela apartementnya.

"Ayu!!!" Seru Karina sambil menarik rambut Rahayu.

"Sakit bego." Rahayu meringis sambil mengusap kepalanya.

"Itu elu bego!" Balas Karina sambil menunjuk layar televisi.

Malam itu gelap, hanya ada cahaya lampu jalanan berwarna oren yang tidak begitu terang. Foto-foto tersebut tidak fokus, tapi Rahayu tahu betul siapa perempuan yang sedang bersama Aryan. Rahayu hanya bisa melongo, melihat potongan gambar dirinya yang sedang berbicara dengan Aryan di trotoar ditampilkan di layar televisi.

Suara yang melatarbelakangi tampilan foto tersebut mengatakan kalau perempuan berambut sebahu itu diduga istri Aryan yang selama ini dirahasiakan.

Rahayu ingin muntah mendengarnya.

"Kok lo gak bilang sama gue Ay kalo kalian berdua ngobrol?" Karina menuntut penjelasan.

"Ya ampun Ay, Aryan ganteng banget ya pasti? Ya ampun kok lo hoki banget sih bisa berduaan sama Aryan.." Karina terus meracau dengan wajah memerah.

Entah kenapa dia merasa sangat senang dan bersemangat melihat sahabatnya masuk televisi, yah meskipun orang asing tidak akan bisa mengenali sosok itu adalah Rahayu tapi bagi Karina yang tahu kalau itu adalah Rahayu, ia merasa sudah cukup.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan yang Rahayu rasakan, kok malah begini? Kok bisa?
Jantungnya mulai berdegup tidak beraturan, ini salah batin Rahayu. Ini tidak benar.

Bagaimana kalau media mengetahui identitasnya? Bagaimana kalau media berhasil menemukan tempat tinggalnya?

"Woy, lo kenapa deh?" Karina menyolek bahu Rahayu.

KETIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang