1 Bertemu

2.3K 154 8
                                    

"Mama, kapan aku pulang? Tanganku sakit! Kenapa aku harus dipasangi jarum besar ini?" Hero merengek kepada ibunya dengan cerewet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama, kapan aku pulang? Tanganku sakit! Kenapa aku harus dipasangi jarum besar ini?" Hero merengek kepada ibunya dengan cerewet. Walau badannya lemas, moodnya untuk bicara sepertinya tetap terjaga.

"Lihatlah wajah putra mama yang pucat ini! Kepalanya juga masih sakit kan? Suhu badan Hero masih panas. Trombositnya juga belum normal! Jika Hero ingin sembuh, makan dengan benar! Istirahat dengan benar! Okey?" Diandra menasehati seraya menyentil hidungnya.

"Mama, dulu papa juga dipasangi alat seperti ini. Apa aku juga akan di kubur seperti papa, dan pergi menemui malaikat baik yang punya sayap besar?"

"Dari mana Hero belajar kata-kata buruk seperti itu?" Tanya Diandra. "Hero tidak akan kemana-mana! Hero akan tetap di sini bersama Mama!" Diandra memeluk putranya dengan erat. Ia berusaha keras untuk tidak menjatuhkan airmatanya. Andai saja suaminya tidak terkena penyakit keras dan meninggal, hidupnya pasti tidak akan seperti ini. Dia juga tidak akan bertemu dengan Aiden. Pria kejam itu!

Semenjak Ryo meninggal dua tahun lalu, hidup Diandra mulai berantakan. Apalagi keuangannya. Diandra harus mati-matian berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya seorang diri. Sekarang ia juga terpaksa menjadi simpanan seseorang demi materi. Harus melahirkan anak yang bahkan tidak dapat ia miliki nantinya.

"Mama mau bicara sesuatu, Hero." Diandra berkata dengan ragu-ragu. Dia berencana memberitahu tentang Aiden. Diandra tidak mau putranya kebingungan saat nanti, Aiden hadir diantara mereka.

"Mama mau bicara apa?" Tanya Hero dengan polosnya.

"Hero akan punya papa lagi."

"Maksudnya, papa Ryo akan digantikan? Aku tidak mau!"

"Bukan seperti itu, sayang! Papa Ryo tidak akan digantikan, sampai kapanpun." Ujar Diandra segera membantah.

Mana mungkin Ryo digantikan oleh pria kejam itu? Sampai kapan pun Diandra tidak akan mencintai pria lain selain Ryo. Hubungannya dengan Aiden hanya karna kesepakatan dan paksaan.

"Lalu?"

"Papa Aiden akan menjadi teman baik Hero." Ujar Diandra asal. Ia tidak punya alasan lain lagi untuk menceritakan sosok Aiden yang kejam itu. Diandra tidak mau membohongi putranya lebih dari ini.

"Memangnya bisa, papa menjadi teman baik?"

"Bisa! Nanti malam, mama akan kenalkan kamu padanya. Okey?" Dandra segera menutup pembicaraan dengan mengalihkan topik. Diandra menghela nafas panjang dan sedikit merasa lega telah berbicara dengan putranya tentang Aiden. Semoga saja nanti malam tidak terjadi masalah.

*****

Aiden membuka mata dengan tatapan jengah saat di dalam rumah sudah terdapat Sofia dan teman-teman wanitanya, yang sedang menyalakan musik kencang dan berpesta di dekat kolam renang. Ia lelah sekali menasehatinya.

Dulu Aiden memaklumi karena Sofia masih berduka pasca kehilangan anaknya. Tapi mau sampai kapan itu berlangsung?

Dengan langkah kaki yang terburu, Aiden menghampiri keramaian itu dan mematikan musiknya.

My Obsession My MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang