12 Rencana

1.1K 151 33
                                    

12 Rencana

"Kamu lebih cantik seperti ini!" Aiden memeluk Diandra yang baru saja selesai mandi dan tengah memakai piyamanya yang kebesaran.

"Tidak, sekarang aku lebih suka berdandan! Mulai besok aku akan berdandan! Aku sudah membeli banyak lipstik yang warnanya bermacam-macam."

"Diandra, kamu tidak bisa menolakku!"

"Aku akan telfon mama jika kamu mengancam dan bersikap jahat padaku!" Diandra mengancam seraya mengambil ponselnya.

"Ohhh jadi senjata kamu mama? Kamu pikir aku takut?" Aiden mendekap pinggang Diandra dengan erat. Tatapannya menjadi sangat tajam dalam sekejap. "Jangan bersikap semena-mena!"

"Kalau kamu tidak mau menikahiku ya sudah, kembalilah pada Sofia dan biarkan aku pergi dengan anak ini serta Hero."

"Kesepakatanmu denganku, bukan dengan mama!"

"Tapi mama mau melindungiku!" Diandra tersenyum santai.

"Kamu benar-benar membuat kesabaranku habis!" Sebelum Aiden berbuat sesuatu padanya, Diandra lebih dulu mendekap perutnya dengan tatapan melas. Selain ibu mertua, dia juga punya senjata lain, sang jabang bayi di perutnya.

"Jangan mengelabuiku!"

"Aiden, perutku terasa tidak enak." Diandra mengusap perutnya dengan nada yang dimanja-manjakan. "Sudah ya, jangan marah!"

"Lalu kamu ingin apa? Ke dokter? Atau ada obat yang harus kamu minum?"

"Tahu tidak, jika orang hamil selalu ingin yang tidak-tidak? Berdandan adalah salah satunya. Mungkin anak kamu perempuan, aku sangat ingin terlihat cantik!" Diandra memeluk lengan Aiden dengan manja. "Dia juga ingin selalu dekat-dekat ayahnya!"

"Kamu----"

"Tanya saja pada dokter saat pemeriksaan USG kalau tidak percaya!"

"Iya, kamu boleh dandan!" Jawab Aiden ketus. Aiden sudah paham modus Diandra! Dia pasti memanfaatkan kehamilan itu untuk memperdayanya. Tapi di sisi lain entah kenapa, Aiden juga takut jika itu sungguhan.

"Aiden, sekarang aku ingin makan gula kapas."

"Tadi siang sudah, kan? Itu makanan tidak sehat, jangan makan lagi! Kamu bisa kena diabetes! Itu bahaya buat kamu dan anak kamu!"

"Kamu bahkan hanya memberiku secuil tadi siang!"

"Secuil pun, gulanya sudah banyak!"

"Berisik banget! Dulu Ryo tidak sepertimu!" Diandra berteriak hingga airmatanya keluar tanpa direncana. Niatnya ingin membuat Aiden kesal, tapi endingnya dia sendiri yang kesal. Mood ibu hamil memang tidak bisa di tebak.

"Aku bukan Ryo! Aku akan mengawasi semua yang kamu makan! Aku takut terjadi sesuatu! Jika bayi itu celaka, kamu juga akan celaka. Sejak kamu memutuskan untuk hamil, kamu juga sedang mempertaruhkan nyawa. Aku hanya ingin menjaga kalian!"

Diandra meneteskan airmatanya dan terisak pelan. Iya, dulu bayi dalam kandungannya meninggal juga karena Diandra tidak hati-hati.

"Jangan menangis, maaf aku membentakmu." Aiden memeluknya. Membelai kepalanya dengan lembut dan penuh kasih.

"Aku ibu yang jahat ya? Egois?" Diandra tersedu-sedu di pundak Aiden dan memeluknya seerat mungkin.

"Kenapa kamu jadi seperti ini----"

"Aku jahat ya?"

"Okey, ayo kita beli gula kapas! Tapi ingat, makannya secuil saja!"

"Lalu membahayakan bayiku? Aku akan makan sayuran saja!"

My Obsession My MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang