Tak lama datanglah seorang wanita paruh baya dengan wajah panik berlari masuk ke dalam ruang kaca.
“Nora ! “ panggilnya saat melihat sang cucu berada dipelukan Dania.
Nora yang mendengar suara yang dikenal segera mengangkat kepalanya, bahkan Atria masih melotot parah kepada Nora dan Rania.
Jika Nora takut, berbeda dengan Rania yang memasang wajah marah bahkan mulut kecilnya tak berhenti mengomeli Atria.
“Omaaa, Nola takut. Nola nda sengaja jatuhin potna.. “ ucapnya sesengukkan bahkan wajah gembulnya sudah sangat memerah.
Ibu Jevanka menatap pot yang sudah dibersihkan oleh Rika dan dirinya kembali menatap sang cucu. “Sudah tidak apa-apa, tidak rugi kok ! “ bujuknya menenangkan cucu sulungnya.
“Tapi oma, bibi itu memalahi Lania minta ganti lugi gimana ? “ adu Nora.
Mendengar aduan cucu bosnya, Atria menjadi salah tingkah bahkan yang tadinya melotot ke arah Rania kini matanya membesar saat telinganya mendengar aduan apa yang dilakukan dirinya barusan.
“Kau meminta teman cucuku untuk ganti rugi ! “ ucap Ibu Jevanka.
“Maa–maaf nyonya, ini masalahnya barang itu sudah siap dikirim dan sudah dibayar lunas tempo hari ! “ jawabnya mantap.
“terus kau mau cucuku yang menggantikannya ? “ tanya Ibu Jevanka.
“ti—-tidak nyonya, “
Mendengar hal itu, Ibu Jevanka mengajak kedua cucunya serta yang lain untuk meninggalkan Atria dan beberapa karyawan untuk kembali mengemas barang yang sudah pecah digantikan dengan yang baru.
*
*
*
*
*
*
“Rania, Dania malam ini ayo kita makan malam di rumah saya ! “ ajak Ibu Jevanka.
Mendengar ajakan ibu Jevanka kedua kakak beradik itu saling pandang.
“Ada apa ? “ tanya ibu Jevanka bingung.
“Itu bu, untuk sekarang kamu belum bisa karena ada kakek di rumah yang menunggu kepulangan kami, apalagi kakek tidak tahu jika Rania berada disini sepanjang hari, pasti kakek akan khawatir tidak melihat salah satu cucunya, “ jawab Dania sopan.
“Kalian berdua tinggal sama kakek saja ? Orang tua kalian dimana ? “ tanya Ibu Jevanka tanpa tahu bila Dania dan Rania adalah anak yatim piatu.
Melihat keterdiaman Dania, Rika segera menjawab” mereka yatim piatu bu,”.
Jawaban Rika membuat Ibu Jevanka menjadi tidak enak hati, ia tidak tahu mengenai itu. “Maaf saya tidak tahu,Dan .”
“Tidak apa-apa bu, lagian saya juga salah, saya tidak cerita hal itu kepada ibu.” jawab Dania menenangkan bu bosnya.
“Ya sudah kalau gitu, lain kali kita makan malam bersama ya. Ajak kakek kalian untuk ikut serta,”
“Baik bu,terima kasih”
“Sama-sama Dania, yuk kita pulang sudah sore banget ini…” ucap Ibu Jevanka.
*
*
*
*
*
“Kakekkkkkk, Lania pulang ni !! “ teriak Rania memasuki rumah sederhana itu.
Dania menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah sang adik yang terlalu semangat mencari keberadaan kakek Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
꒷꒦꒷Girl's First Love꒷꒦꒷
Любовные романы" Girl's first love" (Cinta pertama anak perempuan) *** Novel ke dua, Girl's first love - Batista Dela Sale... Follow instagram : coretandella_ Mengisahkan tentang dua anak perempuan yang mencari sosok cinta pertamanya. Dania Rayanza (17) dan Ran...
