Keesokan harinya, di rumah keluarga anak tengah alm. kakek Rangga.
“Huaaaammmm, pagi ! “ sapa Gata meregangkan tubuhnya.
“Pagi, “ sambut Gadis yang masih mengenakan pakaian tidur.
Dani keluar dari kamarnya menghampiri istri dan putrinya.
“Ayo sarapan, bibi pasti sudah masak makanan kesukaan kita… !!“ ajak Gata.
Gadis dan Dani mengangguk, pagi ini mereka akan kembali ke rumah mendiang orang tua Gata sedangkan Gadis ia akan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi pagi ini.
Dengan semangat, ketiganya langsung menuju dapur untuk mencari makanan yang pastinya sudah disiapkan oleh pembantu mereka.
Setelah mendapatkannya, Gata meletakan makanan itu diatas meja kemudian mereka menyantapnya tanpa tahu ada sesuatu yang hilang.
Sedangkan di rumah Gio, anggotanya bertambah satu yaitu Gaga keponakan kandung Gio. Ketiganya kini tengah sarapan dan Gio berniat mengajak istrinya untuk berkunjung ke rumah mendiang kedua orang tuanya serta keduanya ingin bertemu kedua adik kakak yang sekarang menempati rumah itu.
“Gaga, nanti abis ini om antar kamu ke rumah orang tuamu ya.. “
Gaga yang mendengar itu, sontak menjatuhkan sendok nasinya. Ia menatap tajam sang om, “ Om mau antelin Gaga pulang ke lumah ? Gaga ndaa mau ya, Gaga mau di sini saja ! Lagian mami dan papi nda ingat Gaga, makanya nda di cali-cali dali semalam ! “ protes Gaga.
“Tapi kamu harus pulang, om nggak mau nanti mamimu melarang kamu kesini kalau kamu hilang-hilangan.. “ jelas Gio.
“Biallah, meleka juga nda ingat ada anak bungcuna ! Gitu aja lupa oom ! “ sahut Gaga kesal.
Gio menghela nafasnya, keponakannya ini sangat keras kepala membuatnya harus berpikir keras. Nella mendengar perdebatan om dan keponakannya segera menengahi.
“Sudahlah mas, wong anaknya yang nggak mau pulang. Daripada nangis nanti, pusing juga kita menghiburnya. “ tengah Nella membuat Gio semakin menghelakan nafasnya.
“Ya sudah, ayo, lanjut makan ! “ ucap Gio pasrah.
Gaga yang bahagia dibela bibinya pun segera menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya. “Masakan bibi Nella lebih nikmat dalipada masakan bibi yang disuluh mami.. “ puji Gaga membandingkan masakan bibi di rumahnya dengan masakan Nella istri dari omnya.
Nella tersenyum, padahal makanannya hanya sebatas masakan yang melihat tutorial youtube…
*
*
*
*
*
*
“Kosong ni mas ! “ seru Gata kepada suaminya.
“Kemana mereka ? “ tanya Dani heran.
“Iya, pergi kemana mereka ! “ timpal Gadis.
Gata berusaha menggerakan pegangan pintu. Namun, aksi mereka dilihat oleh beberapa warga yang berlalu lintas melewati rumah mendiang kakek Rangga.
“Mau apalagi kalian !! “ teriak Reva yang akan berangkat kerja.
Ketiga orang tersebut tersentak kaget melihat kedatangan Reva.
“Lo ngapain disini !! “ pekik Gata kesal kepada Reva mantan kekasih abangnya.
“Salah tanya nih, harusnya aku yang nanya ! Kalian bertiga ngapain di depan rumahnya Dania dan adiknya ! “ ucap Reva tajam menatap ketiga orang tersebut.
“Apasih !! Lo depresi ya, karena ditinggal nikah sama abang gue !! Dari kemarin ngajak ribut !! “ teriak Gata.
“Sudahlah, kalian pulang saja !! “ usir Reva.
“Kau nggak berhak mengusir kami !! “ bentak Dani.
Reva tersenyum sinis menatap Dani, hal itu membuat Dani merasa gugup. Tatapan itu mirip seperti tatapan seseorang.
“Tatapan itu kenapa mirip sekali… “.
“Pulang atau gue panggil warga buat gebukin kalian !! “ ancam Reva membuat nyali Gata dan suaminya ciut sedangkan gadis ia sudah lebih dulu pergi menggunakan jasa gojek untuk pergi ke kampus tempat yang ingin didaftarkan.
“Siall !! Dasar cewek depresi !! “ umpat Gata dan mengajak suaminya untuk pulang.
Reva yang mendengar umpatan itu tersenyum miris. Kalau bukan karena Gata dan Resti menjebak dirinya waktu itu, mungkin dialah yang menikah dengan Gama kakak pertama Gata. Namun sayangnya, dirinya harus terjebak dengan situasi di meja hijau membuatnya harus segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa menikah di hari yang telah ditentukan.
*
*
*
*
*
*
Sedangkan di sekolah, Dania duduk bersama Ibu Jevanka yang ternyata hadir untuk menemani sang cucu.
Namun, yang membuat Dania dan Ibu Jevanka kaget adalah kedatangan Gio dan Nella beserta Gaga anak dari kakak kandung Gio.
“Gaga sekarang umurnya berapa ? “ tanya Dania kepada Gaga yang duduk disebelahnya.
“Umulna Gaga, tiga tahun sepelempat umulna kakak Dania ! “ sahutnya bercanda membuat Dania mengusap pucuk rambut Gaga.
“Jawabanmu ngawur bocah ! “ celetuk Gio kepada keponakannya itu.
“Nda ngawul ya, olang benelan jawabanna Gaga. Citu kok nyolot !! “ sahut Gaga tak terima.
“Haiss, kalian ini !! “ ucap Nella kesal.
“Bibi ! Cuamina bibi dijual aja, sepuluh libu bagi dua jadi banyak potong4nna !! “ ucap Gaga kesal diledek omnya itu.
“Ehhh buset ni bocah gendut !! “ ujar Gio kaget dengan ucapan kasar keponakannya.
“Sudahlah, kalian berdua diam ! “ tegur Nella kesal.
Kini mereka melihat tampilan Rania dan Nora diatas panggung. Nella yang melihat itu menjadi semangat, ia mengeluarkan ponselnya dan mulai mem videokan aksi Rania yang terlihat lucu dan menggemaskan. Begitu juga Gio ia turut memvideokan aksi Rania yang sangat menggemaskan.
“Ahhh aku seperti sedang memvideokan putriku sendiri… “ ucap Nella lirih, namun terlihat ada guratan sedih dimata Nella membuat Dania tersentuh.
“Semoga bibi segera hamil ya, “ doa Dania yang membuat Nella tersenyum lembut.
“Terimakasih, Dania. Maaf aku pernah berbuat salah kepadamu.. “ ucap Nella tulus.
Dania tersenyum dan mengangguk, baginya Nella tidaklah jahat hanya saja tekanan dari iparnya yang membuat dirinya seperti itu.
“Aaa, Gaga nda bica liat !! Minggillll !! “ pekik Gaga memisahkan badan Dania dan Nella dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
꒷꒦꒷Girl's First Love꒷꒦꒷
Romance" Girl's first love" (Cinta pertama anak perempuan) *** Novel ke dua, Girl's first love - Batista Dela Sale... Follow instagram : coretandella_ Mengisahkan tentang dua anak perempuan yang mencari sosok cinta pertamanya. Dania Rayanza (17) dan Ran...