02

481 44 10
                                    

Terimakasih telah berkomentar positif dan memotivasi author untuk up🔥

Happy reading
.
.
.

Pagi pun tiba, lebih tepat nya pukul 05.38 AM. Dan terlihat cuaca hari ini akan cerah. Sementara di dapur ada seorang pria, ia sedang asik memasak sesuatu

Harum bau masakan menyebar ke seluruh penjuru ruangan, dapat di tebak pria ini memang sudah sepuh dalam hal memasak. Tak lain dan tak bukan dia adalah Asean

"Ayah?"

Seketika ia menghentikan aktivitas memasak nya lalu menoleh kebelakang. Anak itu tampak malu malu bersembunyi di balik dinding

"Selamat pagi" sambutan yang hangat bukan?

Dengan malu malu anak itu keluar dari persembunyian nya, kemudian berlari mendekati Asean

Hug

"Jangan pergi" dia memeluk kaki kiri Asean

Kekehan kecil Asean terdengar lembut di dengar, ia segera mematikan kompor tersebut dan mencuci tangan nya di wastapel

"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" Asean memangku anak tersebut dan membiarkan nya duduk di kursi meja makan

"Tunggu disini sebentar"

Mata anak itu terus saja memperhatikan gerak gerik Asean tanpa ingin melepas pandangan dari nya

Selesai menata makanan di meja makan, Asean langsung menoleh ke arah anak tersebut yang dari tadi terus saja menatap nya

"Kenapa? Apa ada yang salah?"

Gelengan kecil menyambut pertanyaan itu

"Lantas? Oh, apa kau lapar?"

Dan sekarang anggukan yang menyambut

Asean tak tau apa makanan yang anak ini suka, tapi seperti nya bubur buatan dirinya cocok untuk anak tersebut

"Aku membuat kan bubur untukmu, apa kau suka?" Asean tak tau menahu tentang selera anak anak

Ia tersenyum senang saat anak tersebut mengangguk, pertanda bahwa ia suka dengan menu nya. Tidak sia sia Asean belajar banyak tentang memasak

Kriiing

Mata asean tertoleh ke arah telepon rumah nya, siapa yang menelepon pagi pagi buta seperti ini?

"Kau bisa makan sendiri kan? Aku harus mengangkat telepon sebentar" sebelum pergi Asean mengelus sebentar surai anak tersebut

Nampak muka polos menatap Asean dengan antusias lalu mata nya teralihkan ke meja yang tinggi nya tak sepadan dengan badan anak tersebut

.

.

"Ah, ya. Tolong urus itu sebentar, aku akan segera datang kesana. Paling lambat jam 07 aku telah sampai disana"

...

"Terimakasih"

Telepon di tutup dari dirinya, dengan helaan napas lelah Asean berjalan gontai menuju ruang makan

Mata nya sungguh terbelalak melihat anak kecil sedang makan dengan berdiri dikursi nya dan mulut yang belepotan penuh akan bubur

"Ayah" terlihat antusias dia memanggil Asean dengan sebutan Ayah

Dengan muka datar nya Asean berucap
"Dia akan merepotkanku"

.

.

Father | (countryhumans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang