5. kue

7 1 0
                                    

"Orang-orang selalu ambil kuasa,orang yang berada di atas selalu seenaknya dan di bawah harus tunduk."
-SN

~~~~~~~~
Suara dentuman tembok terdengar keras, dimana sosok gadis meringis kesakitan kala sebuah tangan yang mencengkram kerahnya erat seraya tersenyum sinis.

Ia baru saja sekolah kenapa harus mendapatkan luka lagi?gadis yang terkenal begitu licik,tak akan membiarkan mangsanya bernafas sedikitpun.

Tercetak senyuman remeh dari sosok perempuan itu seraya memandangi Senja dari atas "segitu doang lo sakit? Lemah!"

Seylina berjongkok ber sejajar dengan Senja terlihat seragamnya Begitu berantakan "kenapa lo gak sekolah? Apa lo takut sama gue?jadi lo ngehindari gue agar gue gak bully lo lagi?" Seylina tertawa remeh.

"Gak semudah itu, Lo gak bisa hindari gue! Gue gak akan biarkan Lo bernafas sedikitpun! Karena itu tujuan gue agar Lo mati secara perlahan!".

Suasana kelas semakin mencengkam,sunyi,dan menegangkan. tidak ada niatan untuk menghentikan aksi perempuan itu, teman sekelasnya pun sudah biasa dengan sikap Seylina yang keras dan Senja yang lemah. Seolah-olah mereka tutup mulut akan hal yang tak wajar, bahkan guru-gurunya pun seolah tak tau apapun ,mulutnya seolah terkunci rapat.

"Dasar miskin!"

Seylina melemparkan bola kecil berkali-kali ke arah kepala gadis itu yang meringkuk di bawah, mereka semua tak ada niatan untuk menghentikan nya, hanya diam dan memperhatikan kesengsaraan.

"Sialan lo! Mati gak?!"

Pukulan terakhir yang Seylina berikan, namun Senja hanya diam tak berkutik sama sekali, perempuan itu tersenyum miring memandang Senja dengan sorot hina.

"Lo gak ada niat buat lawan gue?! Lo lemah sialan!"

Seylina dengan tega menendang perut Senja kuat, Senja merasakan sensasi sesak menyeruak di rongga dadanya akibat pukulan yang di berikan oleh Seylina yang terkesan begitu kasar.

Ia mendapatkan tamparan keras dari pipi kanannya lalu mendapatkan kembali dari pipi kirinya, memperlihatkan bekas merah di kedua pipinya yang terasa kebas.

Sedangkan sang ketua kelas sudah muak dengan sikap Seylina yang seenaknya itu. pemuda itu tak akan tinggal diam, mau gak mau sosok itu mengehentikan aksi Seylina yang semakin gencar. Kedua netranya yang setajam elang itu memandang mereka datar, tak sadar kedua telapak tangan nya mengepal kuat tersirat bahwa pemuda itu marah.

Sang ketua kelas akhirnya turun tangan.

"STOP!!"

Terdengar bentakan keras berasal dari pemuda itu sontak seisi kelas menoleh kearah ketua kelas yang memasang wajah dingin terlihat kilatan marah namun ekspresi nya tetap datar, Seylina terdiam dan menatap nyalang kearah 'Kenzo Alvaro' selaku ketua kelas. yang memiliki aura dingin dengan sorot mata terlihat sedang mengintimidasi seseorang.

Keadaan semakin menghening karena seisi kelas terlihat jarang sekali melihat Kenzo marah dan kali ini pemuda yang terkenal cuek akan keseliling memperlihatkan raut wajah nya dengan sorot dingin, lihat saja wajah yang semula tadi kalem berubah menatap semua nya dengan pandangan bengis.

"Waw..... Ketua kelas akhirnya turun tangan!" itu Seylina, Seylina menyilangkan kedua tangan dengan wajah angkuhnya.

"Apa lo udah sadar wahai ketua kelas?" Seylina memiringkan kepala mengulas senyuman liciknya membuat Kenzo menggeram menahan emosinya yang semakin memuncak.

"Gue bilang stop Seylina. Lo kayak gini gak ada manfaatnya."

Seylina terkekeh kecil mendengar sentakan kecil dari Kenzo yang terlihat marah kepadanya, lihatlah matanya memandang diri nya dengan sorot penuh perhitungan. Intonasi nada bicara nya terkesan sangat tinggi.

NABASTALA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang