بسم الله الرحمن الرحيم
1. Ilmu adalah cahaya
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
(QS.Al-Maidah:5-6)
Kedua ayat ini menunjukkan tentang keutamaan ilmu, yang disifatkan sebagai cahaya yang membimbing siapa saja yang mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan-jalan keselamatan, berupa jalan yang menyelamatkan seorang hamba dari penyimpangan dan kesesatan, dan mengantarkan seorang hamba menuju keselamatan dunia dan akhirat, mengeluarkan mereka dari kegelapan, kegelapan syirik, bid’ah, kemaksiatan dan kejahilan, menuju kepada cahaya tauhid, ilmu, hidayah, ketaatan dan seluruh kebaikan.
Oleh karenanya, jika seseorang lebih condong mengikuti hawa nafsunya, gemar melakukan kemaksiatan, yang menyebabkan hatinya menjadi gelap, maka ilmu akan sulit menempati hati yang gelap tersebut, sulit menghafal ayat- ayat Allah dan men-tadabburi-nya, sulit menghafal hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya, sebab tidak akan mungkin berkumpul dalam satu hati antara kegelapan maksiat dengan cahaya ilmu. Diantara bait-bait syair yang masyhur dari Imam Syafi’i tatkala Beliau mengadukan tentang buruknya hafalan Beliau kepada Imam Waki’ bin Jarrah, Beliau mengatakan:
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِيْ
فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ المَعَاصِي
وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ العِلْمَ نُوْرٌ
وَنُوْرُ اللهِ لَا يُؤْتَى لِعَاصِيAku mengadukan kepada Waki’ keburukan hafalanku
Lalu Beliau membimbing aku untuk meninggalkan maksiat
Beliau mengabarkan kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat
2. Ilmu merupakan tanda kebaikan seorang hamba
Ketika seorang hamba diberi kemudahan untuk memahami dan mempelajari ilmu syar’i, itu menunjukkan bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi hamba tersebut, dan membimbingnya menuju kepada hal-hal yang diridhai-Nya.
Kehidupannya menjadi berarti, masa depannya cemerlang, dan kenikmatan yang tak pernah dirasakan di dunia pun akan diraihnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Kajian Islam
SpiritualKumpulan materi-materi kajian islam Silahkan dibagikan!