Bab 4

962 100 20
                                    

Ketuk? Tidak! Ketuk? Tidak! Ketuk? Tidak!

Mash berdiri sambil berkali-kali bergumam mantra di depan kamar kosan Ames bersaudara. Mengingat pertemuan terakhir mereka cukup canggung dan Mash ingin segera membereskan ini, jadilah dia ada disini sekarang.

"Oke, gak usah ketuk langsung masuk aja! "

Dan sepertinya keputusannya salah, karena saat pintu terbuka Mash bisa melihat roti sobek milik Rayne yang sedang berganti pakaian. Rayne terkejut segera menyambar kaos oblong-nya, sedangkan Mash segera berbalik dan menutup pintu.

"MAAF! GAK SENGAJA!! "

Sebenarnya sah-sah aja jika dia melihat hal barusan, toh mereka sama-sama laki-laki jika kalian lupa. Tapi masalahnya disini adalah Mash sedang menahan diri agar tidak mimisan melihat tubuh toples-nya Rayne.

"Mash? "

Sibuk berpikir sana-sini Mash tidak sadar jika Rayne sudah membuka pintu dan menatap err- tidak bisa diartikan ke arahnya.

Menghilangkan kecanggungan yang terjadi Rayne mengajak Mash masuk, Mash malu sekali padahal biasanya juga dia bisa keluar masuk kosan mereka leluasa.

"Mau minum apa? "

"Gak usah, kamu masih sakit kan? "

Pasti Finn yang memberitahukan pada Mash, Rayne menghela nafas pelan. Ini salahnya juga karena bolos kerja dua hari berturut-turut. Bukan karena sakit, tapi dia hanya belum punya muka untuk berhadapan dengan Mash. Karena kesalahpahaman kemarin.

"Udah mendingan" Jawab Rayne.

Setelah itu mereka hanya diam, tapi saling curi-curi pandang satu sama lain seperti ada yang ingin dibicarakan.

"Mash" / "Rayne"

Kemudian keduanya tertawa, Rayne sedikit lega karenanya "Aku dulu ya? "

Mash hanya mengangguk, karena memang pada dasarnya dia tak terlalu pandai dalam memulai pembicaraan. Mash senang karena Rayne mengetahui hal-hal kecil tentang dirinya. Membuatnya merasa dispesial-kan.

"Aku minta maaf jika membuatmu bingung belakangan ini, kalau boleh jujur aku sedang kurang baik malam itu, makannya aku ajak kamu jalan-jalan. Tapi malah salah paham dengan perempuan itu, aku juga minta maaf sudah menguping diam-diam.. " Jelas Rayne.

Tunggu, itu artinya Rayne cemburu? Haruskah Mash beranggapan jika perasaannya berbalas? Ah tapi Mash tidak mau kegeeran..

Atau jangan-jangan Rayne cemburu karena suka dengan perempuan itu?

Mash memasang wajah murung, mengetahui hal itu Rayne semakin merasa bersalah "dan soal ciuman itu, aku terbawa suasana.. Maaf Mash, kamu boleh marah saat ini juga, "

Jadi itu gak sengaja ya?

Aduh apa Rayne salah bicara ya? Sepertinya apapun yang dia katakan tadi malah membuat Mash sedih. Kalau begini bagaimana? Haruskah dia sembah sujud dan meminta maaf dengan sangat tulus? Pikir Rayne kebingungan.

"Rayne sebenar— Rayne! Hidung kamu.. " Ucapan Mash menggantung melihat darah segar keluar dari hidung Rayne.

Mash menyambar tisu di meja dengan panik, dia takut melihat wajah Rayne yang sedikit pucat.

"Aku kurang tidur, bukan apa-apa"

Rayne memang kurang istirahat, ditambah banyaknya tugas kuliah dan pekerjaan yang kadang membuat tubuhnya sedikit lebih drop akhir-akhir ini. Ditambah dengan laki-laki di depannya ini, Rayne tidak bisa tidak memikirkan orang ini.

"Ah sepertinya aku harus ambil cuti sampai libur semester minggu depan, " Kata Rayne mengusap kepala Mash yang murung.

"Hei ayolah, masa mau murung terus? Kalau ada yang mau kamu sampaikan, bilang aja.. " Tambah Rayne.

✔[ RayMash ] LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang